Tautan-tautan Akses

Pemerintah Jepang Pertimbangkan Batasi Penonton Pembukaan Olimpiade Tokyo


Orang-orang mengobrol di sebelah monumen Cincin Olimpiade di luar markas Komite Olimpiade Jepang (JOC) di dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, 23 Juni 2021.
Orang-orang mengobrol di sebelah monumen Cincin Olimpiade di luar markas Komite Olimpiade Jepang (JOC) di dekat Stadion Nasional, stadion utama untuk Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, 23 Juni 2021.

Jumlah penonton pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo akan dibatasi menjadi sedikit tamu sangat penting dan para pejabat Olimpiade, karena kekhawatiran atas meningkatnya jumlah kasus baru COVID-19 di ibu kota. Hal itu diberitakan surat kabar Jepang Asahi Shimbun edisi Selasa.

Menurut laporan harian itu, gagasan tersebut merupakan bagian dari rencana lebih besar yang juga akan mencakup larangan bagi pengunjung untuk menghadiri acara di tempat-tempat besar dan pada malam hari.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengumumkan pada 21 Juni bahwa panitia hanya akan mengizinkan 10 ribu orang, atau 50 persen dari kapasitas tempat penyelenggaraan acara, pada semua kegiatan, terlepas dari saran para pakar kesehatan kepada pemerintah bahwa melarang semua penonton merupakan opsi “paling kecil risikonya” dalam menyelenggarakan Olimpiade.

Seorang atlet Jerman, mengenakan masker setibanya di bandara Haneda, Tokyo, Jepang, 1 Juli 2021. (AP)
Seorang atlet Jerman, mengenakan masker setibanya di bandara Haneda, Tokyo, Jepang, 1 Juli 2021. (AP)

Asahi Shimbun melaporkan revisi mengenai jumlah penonton yang diizinkan akan dirundingkan antara pemerintah dan pejabat dengan Komite Olimpiade Internasional.

Tokyo dan beberapa prefektur lainnya semula ditetapkan dalam keadaan darurat pada bulan April karena lonjakan jumlah kasus baru COVID-19 di ibu kota Jepang dan berbagai penjuru negara itu. Lonjakan itu mendorong tentangan keras masyarakat terhadap penyelenggaraan Olimpiade, terutama di kalangan sebuah kelompok profesional medis terkemuka yang mendesak PM Yoshihide Suga untuk membatalkan pesta olahraga itu.

Situasi di prefektur-prefektur tersebut bulan lalu dialihkan dari keadaan darurat menjadi “darurat semu” yang rencananya berakhir pada 11 Juli, hanya 12 hari menjelang upacara pembukaan Olimpiade. Tetapi pemerintah diperkirakan akan memperpanjang situasi darurat semua setelah pertemuan hari Kamis, dengan keputusan mengenai Olimpiade yang akan menyusul.

PM Suga sebelumnya mengatakan ia tidak akan mengesampingkan pelarangan semua penonton dalam Olimpiade jika situasi berubah memburuk.

Olimpiade Tokyo akan berlangsung setelah ditunda satu tahun sewaktu pandemi virus corona baru mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia. Para penonton asing telah dilarang menghadiri acara-acara Olimpiade. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG