Tautan-tautan Akses

Pemerintah Bersiap Hadapi Arus Pengungsi Tinggalkan Raqqa, Suriah


Pemerintah Bersiap Hadapi Arus Pengungsi Tinggalkan Raqqa, Suriah.
Pemerintah Bersiap Hadapi Arus Pengungsi Tinggalkan Raqqa, Suriah.

Sementara para pejuang Pasukan Demokratis Suriah yang didukung Amerika bergerak ke Raqqa, ibukota defacto ISIS, banyak warga di kota yang terletak di Suriah Utara itu dan desa-desa sekitarnya meninggalkan rumah mereka.

Antrian panjang mobil terjadi sewaktu orang-orang menunggu dengan tegang, berupaya keluar dari Raqqa di mana serangan udara internasional menghujani sasaran-sasaran ISIS. Warga sipil bergerak menuju ke utara untuk mengungsi di daerah-daerah yang dikuasai pasukan Kurdi.

Ras Al Ayn adalah salah satu zona yang relatif aman. Tetapi pasukan keamanan di sana waspada terhadap para pejuang ISIS yang berupaya bersembunyi di antara para pengungsi.

Zona Umar mengatakan, "Jalan utama ini menghubungkan Raqqa dengan kota-kota seperti Ras Al Ayn dan orang-orang yang melarikan diri dari daerah-daerah yang dikuasai ISIS melalui jalan ini. Pasukan keamanan Kurdi juga telah mendirikan pos-pos pemeriksaan untuk memeriksa orang yang masuk.”

“Kami akan meminta setiap orang yang masuk ke Ras Al Ayn untuk memiliki seseorang yang menjadi sponsor mereka sehingga kami bisa mengidentifikasi setiap orang. Kami akan memiliki informasi dimana orang-orang ini akan tinggal. Kami sangat serius dengan keamanan di Ras Al Ayn, karena itu kami akan memastikan bahwa kami tahu setiap orang yang masuk ke sana,” kata Husein Hamid.

Bagi mereka yang melintasi kota itu, pihak berwenang dan NGO sedang melakukan persiapan.

Salah seorang di antaranya, Suleiman, mengatakan, “Luas daerah ini sekitar 120 hektar dan kami sedang mempersiapkan 8 hektar diantaranya untuk pemukiman para pengungsi. Kami mendirikan hampir empat ribu tenda di daerah ini saja.”

Organisasi-organisasi kemanusiaan di kawasan itu memperkirakan dalam operasi untuk merebut kembali Raqqa, akan ada lebih dari 300 ribu orang yang melarikan diri ke Ras Al Ayn dan kota-kota lain di sekitarnya. Para pekerja bantuan di sini mengatakan mereka tidak yakin apakah pemerintah lokal setempat memiliki cukup sumber daya untuk mengatasi krisis pengungsi dan meminta bantuan organisasi-organisasi internasional.

“Ini musim dingin dan karena kurangnya tenda, kami meminta menghimbau agar seluruh organisasi membantu kami. ribuan orang melarikan diri dari daerah-daerah yang dikuasai ISIS dan kami tidak bisa menanganinya sendirian,” tambah Suleiman.

Sementara koalisi pimpinan Amerika dan Rusia meningkatkan serangan udara melawan ISIS di Raqqa, otorita lokal menyadari bahwa ini baru permulaan. [em/ii]

XS
SM
MD
LG