Polisi di barat daya Pakistan mengatakan pada Jumat (12/4) bahwa militan separatis memblokir jalan raya nasional yang menghubungkan negara itu dengan Iran, menculik 11 pelancong dan kemudian menembak mereka semua hingga tewas.
Kekerasan mematikan itu terjadi pada larut malam di distrik Noshki di Provinsi Baluchistan yang berpenduduk jarang.
Habibullah Musakhail, wakil komisaris distrik, membenarkan kejadian tersebut, dan mengatakan bahwa pencarian yang dilakukan oleh polisi dan pasukan paramiliter kemudian menemukan mayat para korban dari bawah jembatan. Ia menambahkan, sembilan penumpang bus termasuk di antara mereka yang tewas.
Polisi mengatakan sekitar belasan pria bersenjata memblokir jalan raya. Setelah memeriksa kartu identitas nasional, para penyerang menghentikan sebuah bus dan membawa sembilan penumpang ke pegunungan terdekat, di mana mereka ditembak mati.
Pihak berwenang mengatakan bahwa para penumpang bus yang terbunuh sedang melakukan perjalanan dari ibu kota Provinsi Quetta ke kota perbatasan Taftan. Mereka diidentifikasi sebagai penduduk Provinsi Punjab yang paling padat penduduknya di Pakistan. Identitas korban lainnya belum diketahui.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pada Jumat malam di Baluchistan, yang kaya akan sumber daya alam. Beberapa kelompok terlarang etnis Baluch aktif di provinsi tersebut dan secara berkala menyasar pasukan keamanan serta pemukim dari wilayah lain di Pakistan.
Tentara Pembebasan Baluch, atau BLA (Baluch Liberation Army), mengaku merencanakan banyak serangan baru-baru ini.
Bulan lalu, militan BLA menyerang pangkalan udara angkatan laut utama Pakistan dan kompleks pemerintahan di Baluchistan dalam waktu beberapa hari. Bentrokan berikutnya menewaskan beberapa anggota pasukan keamanan dan sekitar belasan penyerang dalam kedua serangan tersebut. [ft]
