Tautan-tautan Akses

Pembelot: Korea Utara Punya Rencana Besar Soal Nuklir


Warga Korea Selatan menonton siaran berita mengenai fasilitas nuklir Korea Utara, di stasiun kereta api Seoul. (Foto: Dok)
Warga Korea Selatan menonton siaran berita mengenai fasilitas nuklir Korea Utara, di stasiun kereta api Seoul. (Foto: Dok)

Kim sedang mempercepat program pembangunan nuklir dengan niat memiliki senjata-senjata nuklir pada akhir tahun depan.

Tahun depan akan menjadi waktu yang paling menguntungkan bagi Korea Utara untuk meningkatkan program nuklirnya karena perubahan kepemimpinan di Amerika Serikat dan Korea Utara, menurut seorang pejabat senior Korea Utara yang baru-baru ini membelot ke Selatan.

"Dengan pemilihan presiden di Korea Selatan dan transisi pemerintahan di AS, Korea melihat 2017 sebagai waktu yang prima untuk pengembangan nuklir," ujar Thae Yong-ho, yang tadinya merupakan diplomat tertinggi kedua Korea Utara di London.

Thae membelot ke Selatan bulan Agustus, menjadikan dirinya pejabat Utara paling senior yang membelot dalam hampir 20 tahun.

Dalam konferensi pers hari Selasa (27/12) dengan para wartawan Korea Selatan, Thae menekankan bahwa ia tidak mengetahui status program nuklir Korea Utara namun ia menunjukkan keyakinan bahwa China tidak akan menjatuhkan disiplin keras terhadap Korea Utara atas program nuklirnya, karena disintegrasi Utara dapat menghasilkan dua Korea yang merapat ke AS.

Thae mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak memiliki rencana untuk menyerahkan senjata-senjata nuklir negara itu bahkan jika ia ditawari sejumlah besar uang. Diplomat yang mengasingkan diri itu mengatakan Kim mempercepat program pembangunan nuklir dengan niat memiliki senjata-senjata nuklir pada akhir tahun depan.

Korea Utara melakukan dua uji coba nuklir tahun ini dan menembakkan lebih dari 20 rudal balistik. Negara itu juga secara publik berjanji untuk mengembangkan kemampuan untuk menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir. [hd]

XS
SM
MD
LG