Sekitar 800 kebakaran hutan melanda Italia tahun ini, tiga kali lipat rata-rata tahunan normal dan menyebabkan kerugian jutaan dolar. Tetapi pihak berwenang mengatakan separuh lebih kemungkinan dimulai oleh pelaku pembakaran atau petani yang melanggar aturan kebakaran.
Seorang peternak domba dan kambing berusia 50 tahun pekan lalu ditangkap setelah kamera pemantau menangkapnya ketika ia Kamis membakar semak belukar di dekat kota Montesarchio, 48 kilometer dari Napoli di Italia selatan, dekat tempat kebakaran hutan lainnya tahun lalu.
Pejabat setempat mengatakan petani itu kemungkinan ingin memperbarui ladang dengan membakarnya, yang bertentangan dengan aturan ketat yang mengatur pembakaran semacam itu. Mereka mengatakan ia mencoba melepaskan pemantik api ketika melihat petugas Carabinieri kemudian menuju ke arahnya.
Bagi aparat penegak hukum, yang lebih merisaukan adalah para pelaku pembakaran. Pekan lalu, Roberto Cingolani, menteri transisi ekologi, mengatakan kepada parlemen bahwa 57,4% kebakaran hutan baru-baru ini di Italia disebabkan oleh pembakaran, dan 13,7% akibat tindakan manusia yang tidak disengaja.
“Kita bertanggung jawab pada 70% lebih kebakaran di Italia,” katanya. “Kurang dari 2% disebabkan secara alami, misalnya oleh sambaran petir. Untuk 4,4%, penyebabnya tidak bisa ditentukan, dan 22% adalah situasi yang tidak bisa diklasifikasikan, di mana sulit untuk mengetahui apa yang memicu kebakaran, ”tambahnya.
Dengan bumi yang kering, api dengan cepat berkobar, kata pejabat Italia, dan mengatakan bahwa perubahan iklim telah membawa suhu tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke negara itu, mengeringkan tanah dan membuatnya semakin mudah terbakar.
Sebagian besar kebakaran hutan terjadi di wilayah selatan Lazio, Campania, Puglia, Calabria, Basilicata dan Sisilia. Kebakaran juga terjadi di provinsi-provinsi tengah, Umbria dan Abruzzo, di mana pada hari Minggu para wisatawan dievakuasi setelah kebakaran hutan merobek hutan pinus di dekat kota pesisir Pescara. [my/jm]
