Dua puluh lima pelajar sebuah SMA Belanda tiba di negara mereka dengan dua kapal layar pada Minggu (26/4). Mereka tidak punya pilihan lain selain berlayar pulang ke kampung halaman dari Karibia setelah pembatasan penerbangan.
Para pelajar itu, yang berusia antara 14-17 tahun, baru menjalani separuh dari program studi berlayar enam minggu di atas kapal "Wylde Swan," yang dibangun pada 1920. Namun pada pertengahan Maret, mereka mendapati bahwa mereka tidak bisa terbang ke Belanda dari Kuba seperti yang direncanakan sebelumnya.
Para penyelenggara memutuskan kapal itu, termasuk 12 pelaut berpengalaman dan tiga guru, akan berlayar menyeberangi Atlantik menuju Belanda, perjalanan 7.000 kilometer yang memakan waktu lima minggu.
Sehubungan dengan peraturan pembatasan sosial dan larangan berkumpul dalam jumlah besar di Belanda, para pelajar itu menuruni kapal satu per satu di pelabuhan Harlingen, di mana para orangtua menunggu di mobil untuk menjemput mereka. [vm/pp]
