Penerbangan dari dan ke Yunani terhenti dan kapal-kapal tetap bersandar di dermaga pelabuhan hari Kamis (16/3), sementara para pekerja Yunani mogok kerja untuk memprotes kecelakaan kereta yang paling banyak menewaskan korban di negara itu. Kecelakaan pada 28 Februari itu menewaskan 57 orang.
Pemogokan yang diselenggarakan oleh serikat-serikat pekerja sektor publik dan swasta Yunani itu merupakan yang terbesar sejak tabrakan antara kereta penumpang dengan lebih dari 350 orang di dalamnya, kebanyakan mahasiswa dengan kereta barang di Tempi, Yunani Tengah.
Layanan publik dan sekolah negeri ditutup selama aksi mogok 24 jam pada hari Kamis. Transportasi kota kacau karena supir taksi dan pegawai metro bergabung dengan pemogokan itu. Pekerja kereta api telah beberapa kali melancarkan pemogokan sejak kecelakaan tersebut.
Pengunjuk rasa menuduh pemerintah konservatif dan sistem politik Yunani menutup mata terhadap seruan berulang kali dari serikat pekerja mengenai langkah-langkah keselamatan yang memadai di kereta api. Mereka berdemonstrasi di bagian tengah Athena.
“Kami ingin bersama-sama menyatakan kekecewaan kami atas apa yang tidak pernah terjadi selama bertahun-tahun, tetapi yang paling utama adalah kemarahan atas apa yang terjadi di Tempi,” kata serikat pekerja sektor swasta GSEE, yang menuntut penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab kecelakaan. “Kami tidak akan membiarkan kurangnya transparansi, upaya menutup-nutupi, lepas tanggung jawab dan penundaan apapun menyebabkan kecelakaan ini terlupakan,” katanya.
Penyelidikan yudisial terhadap kecelakaan itu telah diluncurkan. [uh/ab]
Forum