Kepala badan HAM PBB mengatakan perbedaan pendapat dalam Dewan Keamanan mendorong Suriah meningkatkan serangan terhadap kubu-kubu oposisi, dan pasukan pro-pemerintah kembali menumpas di pusat-pusat demonstrasi di Homs dan kota-kota lain.
Komisaris Tinggi HAM Navi Pillay hari Senin mengatakan kepada Majelis Umum bahwa skala pelanggaran oleh Suriah menunjukkan kejahatan atas kemanusiaan telah berlangsung sejak Maret lalu dan terus berlanjut. Ia mengatakan berbagai laporan terpercaya menunjukkan bahwa tentara Suriah menggempur banyak kawasan padat penduduk di Homs “dalam apa yang tampak seperti serangan tanpa pandang bulu atas warga sipil.”
Pillay juga mengatakan kegagalan Dewan Keamanan untuk menyepakati langkah bersama yang tegas tampaknya “mendorong pemerintah Suriah melancarkan serangan habis-habisan guna menumpas pembangkang.”
Para aktivis mengatakan tembakan meriam menghantam dua kawasan Sunni yang dikuasai pemberontak di Homs, yang mempelopori pergolakan 11 bulan menentang Presiden Bashar al-Assad. Ratusan dilaporkan tewas di kota itu sejak pemerintah mulai menggempur kawasan oposisi tanggal 4 Februari.
Berbagai kelompok oposisi juga melaporkan bentrokan antara tentara pro-Assad dan tentara pembelot di kota Hama dan propinsi Daraa. Kelompok Syrian Observatory for Human Rights mengatakan pemberontak hari Senin mengagalkan upaya pemerintah menyerbu kota Rastan, menewaskan tiga tentara dan menghancurkan sebuah kendaraan berlapis baja.
