Sebuah pernyataan DK PBB menganjurkan agar semua pihak di Libya turut berupaya menanggulangi krisis politik dan keamanan di negeri yang telah berjuang menciptakan stabilitas sejak digulingkannya pemimpin Moammar Gaddafi tahun 2011.
Setelah dua hari perundingan perdamaian "yang dilakukan secara luas dan konstruktif" di Jenewa, Misi PBB di Libya mengatakan, serangan-serangan seperti yang terjadi hari Selasa (27/1) itu tidak akan merongrong proses menuju diciptakannya sebuah pemerintahan persatuan, tetapi malah memberikan "peluang bagi semua pihak di Libya untuk terus maju."
Sebuah bom mobil di luar Hotel Corinthia menjadi awal serangan, dengan kawanan bersenjata kemudian menyerbu gedung dan melepaskan tembakan. Serangan itu berakhir di lantai 24, ketika gerombolan bersenjata tadi meledakkan diri setelah terjadi konfrontasi dengan pasukan keamanan.
