Tautan-tautan Akses

Paus Berjanji untuk Menghilangkan Pelecehan Seksual di Gereja Katolik


Paus Fransiskus menyampaikan pidato mingguannya dari perpustakaan di Istana Apostolik, Vatikan, 11 November 2020. (Vatican Media/Handout)
Paus Fransiskus menyampaikan pidato mingguannya dari perpustakaan di Istana Apostolik, Vatikan, 11 November 2020. (Vatican Media/Handout)

Paus Fransiskus Rabu (11/11) berjanji akan menghilangkan pelecehan seksual di kalangan Gereja Katolik, dan mendoakan para korban pelecehan yang dilakukan mantan Kardinal Theodore McCarrick. Ini dikemukakan sehari setelah Vatikan merilis laporan rinci mengenai pelanggaran seksual yang dilakukan McCarrick yang ditutupi oleh gereja selama puluhan tahun.

Paus Fransiskus mengakhiri audiensi umum mingguannya Rabu dengan mengingatkan bahwa laporan “kasus yang menyakitkan” tentang seorang mantan kardinal Amerika berkedudukan tinggi telah dirilis sehari sebelumnya.

“Saya perbarui kedekatan dengan para korban pelecehan dan komitmen gereja untuk memberantas tindakan jahat ini,” katanya. Paus kemudian berhenti sejenak, tampaknya untuk berdoa, selama hampir satu menit.

Laporan Vatikan menyalahkan sejumlah uskup, kardinal dan paus yang meremehkan dan menghilangkan sejumlah besar bukti pelanggaran McCarrick.

Laporan itu menyalahkan Santo Yohanes Paulus II yang tetap menunjuk McCarrick sebagai uskup agung Washington dan mengangkatnya sebagai seorang kardinal, walaupun ia memerintahkan penyelidikan yang mendapati bahwa McCarrick tidur bersama para seminaris.

Namun dalam pidatonya hari Rabu, Paus Fransiskus sempat memuji Yohanes Paulus II.

Mengingat bahwa Rabu merupakan hari kemerdekaan Polandia, Paus Fransiskus mengutip perkataan Yohanes Paulus yang mengajarkan kepada kaum muda mengenai arti kebebasan yang sesungguhnya.

Ia mengutip ucapan Paus kelahiran Polandia itu yang mengatakan, orang bebas adalah “orang yang memiliki hati nurani yang jujur, bertanggung jawab, menjadi penolong bagi sesama manusia.” [lj/uh]

XS
SM
MD
LG