Tautan-tautan Akses

Pasukan Kurdi Pukul Mundur ISIS di Dekat Sinjar, Irak


Salah seorang anggota pasukan Kurdi (Peshmerga) mempersiapkan serangan terhadap posisi ISIS di Sinjar, Irak utara, Kamis (12/11).
Salah seorang anggota pasukan Kurdi (Peshmerga) mempersiapkan serangan terhadap posisi ISIS di Sinjar, Irak utara, Kamis (12/11).

Pejuang Kurdi yang didukung serangan udara intensif Amerika telah memukul mundur pejuang ISIS dan merebut kembali beberapa wilayah di sekitar Sinjar, sebuah kota strategis di Irak utara dekat perbatasan Suriah.

Pasukan Peshmerga Kurdi melancarkan serangan besar baru hari Kamis (12/11) terhadap militan ISIS yang telah berada di Sinjar selama lebih dari satu tahun.

Helikopter-helikopter Pemerintah Irak menghantam posisi-posisi ISIS di sekitar Sinjar sementara pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan Amerika menyerang para pemberontak itu. Pejuang Peshmerga Kurdi yang memimpin serangan darat memutuskan jalan raya utama yang menghubungkan Mosul di Irak dengan Raqqa, pusat operasi ISIS di Suriah.

Rute yang terkenal sebagai Jalan Raya 47 digunakan oleh ISIS untuk mengangkut senjata, pejuang, minyak gelap dan komoditas-komoditas lain yang digunakan untuk membiayai operasi mereka, kata Komando Pusat Amerika.

Pertempuran untuk merebut kembali Sinjar, disebut "Operasi Pembebasan Sinjar," berlangsung kira-kira 15 bulan setelah militan ISIS merebut sebagian besar kota Yazidi dari pasukan pemerintah Irak. Sekitar 7.500 pejuang Peshmerga ikut dalam pertempuran itu.

Kifa'a Mahmoud, penasihat militer pada kantor perdana menteri Kurdi, mengatakan penduduk setempat juga ikut dalam pertempuran itu.

Dia mengatakan sebagian besar tentara dan pejuang yang ikut dalam usaha untuk merebut kembali Sinjar adalah penduduk setempat yang berjuang bersama Peshmerga untuk merebut kembali kota itu.

Analis militer Hossein Allawi mengatakan kemajuan para pejuang Peshmerga di Sinjar merupakan pukulan besar bagi ISIS.

Kolonel Christopher Garver dari Amerika, juru bicara Satuan Tugas Gabungan yang menentang ISIS, menambahkan bahwa operasi itu akan "menghambat usaha pemasokan, mengganggu dana untuk operasi, membendung arus pejuang ke Irak dan lebih memisahkan Mosul dari Raqqa."

Koalisi pesawat tempur pimpinan Amerika melakukan puluhan serangan udara di Irak utara dalam beberapa jam pertama operasi hari Kamis. Seorang pejabat militer Amerika yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada VOA , diduga akan terjadi pertempuran sengit, tetapi para penasihat militer Amerika di Irak memperkirakan para pejuang Peshmerga akan bisa menguasai Sinjar dalam dua sampai empat hari.

James Denselow dari Pusat Kebijakan Luar Negeri yang berkantor di London mengatakan bahwa pasukan koalisi dan pasukan Kurdi dan Irak, sekutu mereka, membuat berbagai kemajuan kecil melawan ISIS, berkat dukungan pasukan udara dan kegiatan Amerika di Irak."

"Apa yang kita lihat adalah kemajuan yang sangat lambat dalam memukul balik ISIS. Jadi jalan panjang untuk merebut Mosul telah maju satu langkah lagi,” tutur James.

Selain merebut kembali Sinjar, pasukan Kurdi ingin mendirikan zona penyangga di daerah itu untuk melindungi penduduk sipil. [sp/ii]

XS
SM
MD
LG