Tautan-tautan Akses

Pasukan Demokratik Suriah Siap Rebut Raqqa dalam Beberapa Hari


ARSIP - Pejuang Syrian Democratic Forces (SDF) mengangkat senjata-senjata mereka di bagiah utara kota Raqqa, Suriah, 3 Februari 2017 (foto: REUTERS/Rodi Said/Arsip)
ARSIP - Pejuang Syrian Democratic Forces (SDF) mengangkat senjata-senjata mereka di bagiah utara kota Raqqa, Suriah, 3 Februari 2017 (foto: REUTERS/Rodi Said/Arsip)

Seorang juru bicara pasukan Suriah yang didukung Amerika itu hari Sabtu (3/6), pertempuran untuk memperebutkan kendali de facto ISIS atas kota Raqqa di bagian utara Suriah akan dimulai “dalam beberapa hari” ini.

Pertempuran untuk memperebutkan kendali de facto ISIS atas kota Raqqa di bagian utara Suriah akan dimulai “dalam beberapa hari,” demikian ujar seorang juru bicara pasukan Suriah yang didukung Amerika itu hari Sabtu (3/6).

Pasukan Demokratik Suriah SDF yang dipimpin Kurdi sudah berkemah di sekitar bagian utara dan timur kota itu, dan pada hari Sabtu mencapai kemajuan untuk mendekati kota itu dari tepi selatan Sungai Efrat. Raqqa terletak di bagian utara sungai itu.

Juru bicara Cihan Sheikh Ehmed mengatakan SDF yang didukung Amerika ini akan menyerbu Raqqa ‘’segera.”

Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan SDF telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan militan ISIS di sepanjang bagian selatan Sungai Efrat – tepatnya di sekitar Mansoura – yang terletak sekitar 26 kilometer barat daya Raqqa. SDF mengatakan mereka mengendalikan 90% kota itu.

Besarnya ukuran Raqqa menjadi tantangan bagi SDF yang telah merebut kembali kota-kota yang lebih kecil di bagian utara Suriah dari ISIS. Hingga Maret lalu diperkirakan ada 300 ribu orang yang masih bertahan di Raqqa. Sejumlah aktivis melaporkan militan memaksa mereka untuk tetap tinggal di kota itu dan menggunakan mereka sebagai perisai manusia.

Raqqa adalah kota terbesar yang dikuasai ISIS secara menyeluruh di Suriah, setelah kelompok militan itu berhasil merebutnya dari para pemberontak pada Januari 2014. Jatuhnya kota itu ke tangan ISIS membuat kelompok militan itu berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke kota-kota lain di bagian utara Suriah dan Irak, dan secara resmi memisahkan diri dari pusat kepemimpinan Al Qaeda pada Februari 2016 lalu. Tak lama kemudian pemimpin ISIS menyatakan daerah-daerah yang mereka kuasai sebagai “kekhalifahan,” yang membentang hingga ke Mosul, kota kedua terbesar di Irak. [em]

XS
SM
MD
LG