Tautan-tautan Akses

Parlemen Perancis Akan Adakan Pemungutan Suara Mengenai Palestina


Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius dalam debat di Parlemen di Paris mengenai pengakuan atas Palestina (28/11). (AP/Michel Euler)
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius dalam debat di Parlemen di Paris mengenai pengakuan atas Palestina (28/11). (AP/Michel Euler)

Perancis mengatakan status quo tidak dapat diterima dan akan mengakui Palestina yang merdeka tanpa penyelesaian melalui perundingan kalau pembicaraan babak terakhir tidak berhasil.

Para anggota parlemen Perancis akan melakukan pemungutan suara mengenai apakah pemerintah mereka sebaiknya mengakui Palestina sebagai negara, satu langkah yang disebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “kekeliruan yang serius.”

Pemungutan suara simbolis Selasa (2/12) itu tidak akan segera mempengaruhi sikap diplomatik Perancis, tetapi menunjukkan ketidak sabaran Eropa yang meningkat dengan proses perdamaian yang macet.

Mosi tersebut meminta pemerintah untuk menggunakan pengakuan negara Palestina dengan tujuan menyelesaikan konflik itu dengan pasti.

Berbicara kepada parlemen sebelum pemungutan suara itu, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengatakan pemerintah tidak akan terikat oleh pemungutan suara itu.

Tetapi ia mengatakan status quo tidak dapat diterima dan Perancis akan mengakui Palestina yang merdeka tanpa penyelesaian melalui perundingan kalau pembicaraan babak terakhir tidak berhasil.

Negara-negara Eropa telah semakin kecewa dengan Israel. Sejak pembicaraan terbaru yang disponsori Amerika gagal April, Israel telah meneruskan pembangunan permukiman di daerah yang dikehendaki Palestina untuk negara mereka.

Fabius mengatakan Paris sedang berusaha untuk meloloskan resolusi Dewan Keamanan PBB yang hendak meluncurkan kembali dan menyelesaikan perundingan dalam waktu dua tahun.

XS
SM
MD
LG