Tautan-tautan Akses

Panglima Militer India Evaluasi Kesiapan Pasukan Hadapi China


Tentara paramiliter India berjaga-jaga saat konvoi tentara India bergerak di sepanjang jalan raya Srinagar-Ladakh di Gagangeer, India, 18 Juni 2020, di tengah meningkatnya perselisihan antara India dan Cina di Lembah Himalaya Galwan. (Foto: dok).
Tentara paramiliter India berjaga-jaga saat konvoi tentara India bergerak di sepanjang jalan raya Srinagar-Ladakh di Gagangeer, India, 18 Juni 2020, di tengah meningkatnya perselisihan antara India dan Cina di Lembah Himalaya Galwan. (Foto: dok).

Panglima militer India, Jenderal Manoj Mukund Naravane, Kamis (25/6), mengunjungi wilayah perbatasan dengan China di Himalaya untuk mengevaluasi kesiapan pasukannya setelah mengalami bentrokan fisik dengan pasukan China yang menewaskan 20 tentara India sebelumnya bulan ini. Jenderal Naravane juga mengunjungi para tentara yang terluka di sebuah rumah sakit di Leh, kota terbesar di kawasan Ladakh.

Kunjungannya ini berlangsung di tengah-tengah munculnya laporan bahwa militer China melintasi perbatasan yang disengketakan di sebuah kawasan strategis lain di Dataran Depsang. Belum ada pernyataan militer India yang menanggapi laporan itu.

Surat kabar The Indian Express melaporkan intrusi China yang terbaru ini dipandang sebagai usaha negara itu untuk menggeser garis perbatasan lebih ke arah barat di kawasan yang disengketakan itu.

Rahul Bedi, analis pertahanan, mengatakan, meski ada pernyataan bahwa kedua pihak menarik pasukannya, ketegangan antara pasukan India dan pasukan China tetap tinggi di sektor Leh. “India berusaha menandingi aset militer China di wilayah itu,” kata Bedi.

Pada Rabu (25/6), China menuduh India memprovokasi bentrokan di Ladakh, namun mendesak India untuk sama-sama memulihkan perdamaian dan stabilitas di kawasan perbatasan. Tuduhan itu disampaikan setelah para komandan militer India dan China, Senin (22/6), bertemu untuk pertama kalinya setelah bentrokan itu dan sepakat untuk menarik pasukan masing-masing untuk meredakan ketegangan.

Hingga saat ini belum jelas berapa korban tewas atau terluka di pihak China dalam bentrokan di Ladakh. India menyatakan, korban tewas di pihaknya diakibatkan luka parah dan terpapar suhu udara di bawah titik beku. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG