Tautan-tautan Akses

Panel Senat Sepakat Rusia Berupaya Bantu Trump


Ketua panel dari faksi Republik, Senator Richard Burr (kanan) memberi keterangan kepada media, didampingi Senator Mark Warner (kiri), ketua panel dari faksi Demokrat.
Ketua panel dari faksi Republik, Senator Richard Burr (kanan) memberi keterangan kepada media, didampingi Senator Mark Warner (kiri), ketua panel dari faksi Demokrat.

Komite Intelijen Senat Amerika telah menyimpulkan bahwa komunitas intelijen benar ketika mendapati bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya membantu Donald Trump ketika melakukan campur tangan dalam pemilu presiden Amerika tahun 2016 lalu.

Laporan bipartisan yang dikeluarkan hari Selasa (3/7) tidak sepakat dengan temuan Komite Intelijen DPR Faksi Republik, yang mendapati bahwa komunitas intelijen salah menyimpulkan bahwa Rusia menghendaki kemenangan Trump.

“Komite itu telah menghabiskan waktu selama 16 bulan terakhir untuk mengkaji sumber-sumber, berbagai tehnik intelijen dan kerja analitik yang mendasari Penilaian Komunitas Intelijen dan tidak melihat alasan untuk membantah kesimpulan tersebut,” demikian ujar ketua panel dari faksi Republik, Senator Richard Burr.

Panel Senat mendapati bahwa “penilaian komunitas intelijen ICA merupakan kajian intelijen yang aman.”

“Sebuah badan pelaporan, yang memasukkan berbagai disiplin intelijen, membuka laporan sumber-sumber tentang preferensi kebijakan pemimpin Rusia, dan konten media Rusia, yang menunjukkan bahwa Rusia berupaya menjelekkan mantan menteri luar negeri Hillary Clinton,” demikian ringkasan laporan tidak rahasia itu.

Komite itu mendapati bahwa perbedaan tipis dalam temuan yang dilakukan oleh CIA, FBI dan NSA “masuk akal, transparan, dan diperdebatkan secara terbuka diantara badan-badan dan analis tersebut.”

Trump sendiri sangat tidak setuju dengan temuan ICA, dan berulangkali membantah adanya campur tangan Rusia. “Rusia tetap mengatakan bahwa mereka tidak ada urusannya dengan campur tangan dalam pemilu kita,” cuit Trump minggu lalu. [em/al]

XS
SM
MD
LG