Tautan-tautan Akses

Pakar PBB: Perlakuan Taliban terhadap Perempuan Bisa Dikategorikan 'Apartheid Gender'


Perempuan Afghanistan melakukan protes terkait larangan kaum perempuan duduk di bangku universitas di Kabul pada 22 Desember 2022. (Foto: AFP)
Perempuan Afghanistan melakukan protes terkait larangan kaum perempuan duduk di bangku universitas di Kabul pada 22 Desember 2022. (Foto: AFP)

Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Senin (19/6) bahwa perlakuan Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan Afghanistan bisa menjadi "apartheid gender” sejalan dengan pelanggaran serius yang dilakukan oleh otoritas de facto negara itu terhadap hak-hak mereka.

PBB mendefinisikan apartheid gender sebagai "diskriminasi ekonomi dan seksual sosial terhadap individu berdasarkan gender atau jenis kelamin mereka."

Perempuan Afghanistan meneriakkan dan memegang plakat saat melakukan demonstrasi di Kabul, Afghanistan, 26 Maret 2022. (Foto: AP)
Perempuan Afghanistan meneriakkan dan memegang plakat saat melakukan demonstrasi di Kabul, Afghanistan, 26 Maret 2022. (Foto: AP)

Pada April, otoritas Taliban mulai memberlakukan larangan terhadap perempuan Afghanistan yang bekerja untuk PBB setelah menghentikan perempuan yang bekerja untuk kelompok bantuan pada Desember.

Otoritas Taliban mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka yang tegas terhadap hukum Islam. [ah/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG