Tautan-tautan Akses

Operasi Teritorial TNI Bangun 71 Unit Rumah Bagi Warga Tidak Mampu Di Poso, Sulawesi Tengah


Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjend TNI Madsuni saat hadir dalam penutupan rangkaian operasi teritorial Sintuwu Maroso (19/5) di Mapane, Poso Pesisir utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (foto: VOA)
Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjend TNI Madsuni saat hadir dalam penutupan rangkaian operasi teritorial Sintuwu Maroso (19/5) di Mapane, Poso Pesisir utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (foto: VOA)

Operasi Teritorial TNI Sintuwu Maroso di Poso Sulawesi Tengah tidak saja bertujuan untuk menciptakan stabilitas keamanan, tetapi juga pembangunan masyarakat lewat pelatihan dan penyuluhan untuk tetap mengobarkan semangat nasionalisme, dan melanjutkan pembangunan fisik. Ini dinilai penting untuk mengubah stigma Poso.

Lukas (64) warga desa Toini Kecamatan Poso Pesisir sumringah ketika memperlihatkan rumah barunya yang kini jauh lebih layak dibandingkan rumah lamanya yang telah ditempatinya puluhan tahun. Laki-laki yang sehari-harinya bekerja sebagai petani itu kepada VoA mengatakan tahun ini ia beruntung karena menjadi salah satu keluarga penerima bantuan Pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni dalam Operasi Teritorial TNI Sintuwu Maroso 2018.

Rumah Tinggal Layak Huni milik keluarga Lukas itu dibangun tepat di depan bagian rumah lamanya yang masih berdiri. Rumah lamanya itu masih berlantai tanah, dengan dinding dari papan serta anyaman bambu. Pada bagian atap juga masih menggunakan atap dari bahan daun rumbia yang sudah bolong disana-sini. Dengan kondisi ini bila turun hujan deras, maka bagian dalam rumah akan menjadi berlumpur oleh lantai tanah yang basah.

Kondisi rumah Bapak Lukas sebelumnya dengan kondisi lantai tanah, dinding dari anyaman bambu dan atap rumbia, di desa Toini Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso (foto: VOA/Yoanes Litha).
Kondisi rumah Bapak Lukas sebelumnya dengan kondisi lantai tanah, dinding dari anyaman bambu dan atap rumbia, di desa Toini Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso (foto: VOA/Yoanes Litha).

“Sudah mau rubuh. Saya bersyukur sekali (dapat bantuan),” ujar Lukas, warga desa Toini, Poso Pesisir.

Operasi Teritorial TNI Bangun 71 Unit Rumah Bagi Warga Tidak Mampu di Poso, Sulawesi Tengah
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:58 0:00

Warga lainnya Desi Tomboe (50) seorang ibu rumah tangga yang juga warga desa Toini menyebutkan program Operasi Teritorial TNI telah memungkinkan keluarganya memiliki rumah yang layak huni. Sebagai keluarga petani dengan pendapatan yang tidak menentu, diakuinya sulit untuk bisa mengumpulkan uang guna membangun rumah sendiri karena uang yang didapat habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satu Rumah Tinggal Layak Huni yang dibangun oleh personel TNI dalam operasi Teritorial (Opster) Sintuwu Maroso 2018 di desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso (foto: VOA/Yoanes Litha).
Salah satu Rumah Tinggal Layak Huni yang dibangun oleh personel TNI dalam operasi Teritorial (Opster) Sintuwu Maroso 2018 di desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso (foto: VOA/Yoanes Litha).

“Ketika mendapatkan ini, kami sangat bersyukur mendapat rumah bantuan dari TNI, sebenarnya sudah lama kami usahakan tapi tiba-tiba datang bantuan dari TNI kami sangat senang,” ujar Desi Tomboe.

Rumah Tinggal Layak Huni berukuran luas 5 kali 7 meter yang dibangun itu sudah berlantai semen, dinding rumah berupa separuh beton pada bagian bawah yang disambung dinding dari papan. Bagian atap rumah sudah menggunakan seng. Setiap bangunan rumah memiliki satu ruang tamu, satu ruang tengah dan dua kamar tidur.

Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Madsuni saat menutup rangkaian kegiatan operasi Teritorial TNI di Poso pada Sabtu (19/5) mengatakan operasi yang dimulai pada 12 Maret 2018 telah merehabilitasi 4 rumah ibadah serta membangun 71 unit rumah tinggal layak huni di berbagai desa. Dijelaskannya operasi Teritorial di Poso dilakukan untuk menciptakan stabilitas keamanan sekaligus merubah stigma Poso sebagai daerah konflik menjadi daerah yang aman dan damai.

“Agar seluruh warga dapat beraktifitas serta bekerja sesuai dengan profesi masing-masing tanpa merasa takut dan bayang-bayang aksi teror termasuk didalamnya merubah stigma negatif Poso sebagai daerah konflik menjadi daerah yang aman, damai bagi semua kalangan masyarakat,” ujar Mayjen Madsuni.

Mantan Danjen Kopassus TNI AD itu menyebut salah satu keberhasilan operasi Teritorial TNI yang bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yaitu dengan tertangkapnya dua orang diduga sebagai anggota kelompok teroris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) pada 30 April 2018 yang lalu oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa).

“Keberhasilan Babinsa kemarin telah mengamankan dua orang yang diduga terlibat teroris atau mendukung, beberapa waktu yang lalu adalah juga cerminan kepedulian masyarakat Poso dan kesigapan serta analisa intelijen yang cermat oleh prajurit TNI yang terlibat dalam operasi teritorial TNI Sintuwu Maroso,” papar Mayjen Madsuni.

Pangdam XIII/Merdeka itu juga memuji warga Poso yang disebutnya semakin tidak mudah terprovokasi oleh ulah sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab yang berupaya menimbulkan rasa tidak aman di daerah itu.

Selain pembangunan fisik, operasi teritorial oleh Kodam XIII/ Merdeka yang melibatkan prajurit TNI dari Batalyon 714 Sintuwu Maroso, Kodim 1307 Poso serta Korem 132/Tadulako itu juga melaksanakan kegiatan pengobatan gratis, sunatan massal, Perpustakaan keliling. Serta pelatihan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan warga khususnya generasi muda. [yl/em]

XS
SM
MD
LG