Presiden Barack Obama mengatakan Amerika harus lebih agresif soal keamanan dunia maya, tetapi menolak mengatakan siapa yang ia yakini pelaku peretasan besar-besaran komputer pemerintah Amerika yang terungkap pekan lalu. Obama ditanya tentang peretasan data itu dalam jumpa pers hari Senin (8/6) pada akhir KTT G7 di Jerman.
Menurut ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri DPR Amerika, Michael McCaul, hari Minggu "indikator ancaman" menunjuk China bertanggungjawab atas peretasan itu.
Diwawancara oleh televisi Amerika hari Minggu, McCaul mengatakan, peretasan sistem komputer Kantor Manajemen Personalia (OPM) yang melibatkan data sampai empat juta pegawai dan mantan pegawai federal adalah peretasan paling signifikan terhadap jaringan federal dalam sejarah Amerika.
Analis China pada Pusat Kajian Strategis dan Internasional yang berpusat di Washington, Scott Kennedy, mencurigai keterlibatan China karena pernyataan mereka baru-baru ini tidak mencakup bantahan yang jelas. Kennedy menggambarkan hubungan bilateral Amerika dan China sebagai kompleks, tetapi memperingatkan ketidakpercayaan terus meningkat. Jika betul dari China, menurut Kennedy, serangan demikian besar dan canggih tidak bisa dilakukan hanya oleh peretas nakal.
Analis keamanan dunia maya Ria Baldevia, cendekiawan pada Forum Pasifik yang berpusat di Hawaii, mengatakan insiden peretasan terbaru itu bukan hanya masalah serius keamanan nasional, dan bahwa pencurian identitas jutaan orang membuat mereka rentan pencurian identitas.
Amerika dan China akan mengadakan dialog strategis dan ekonomi putaran terbaru dalam dua minggu ini di Washington.
