Tautan-tautan Akses

NASA Luncurkan Misi IRIS


Perangkat NASA untuk Misi IRIS di Lockheed Martin Space Systems Sunnyvale, California (foto:dok)
Perangkat NASA untuk Misi IRIS di Lockheed Martin Space Systems Sunnyvale, California (foto:dok)

NASA, Badan Antariksa Amerika hari Kamis meluncurkan misi untuk mempelajari matahari yang diberi nama Misi Interface Region Imaging Spectrograph (IRIS)

Misi IRIS ini bertujuan untuk mempelajari matahari khususnya berbagai kawasan permukaannya yang misterius, kawasan antara permukaan matahari dan corona atau lapisan atmosfirnya.

Suhu permukaan matahari panas, sekitar enam ribu derajat Celcius tapi lapisan atas atmosfir matahari yang dikenal sebagai corona sekitar satu juta derajat lebih panas.

Para ilmuwan ingin mengetahuinya.

Interface Region Imaging Spectrograph atau IRIS milik NASA adalah sebuah satelit kecil yang akan mengamati bagaimana unsur-unsur matahari memanas selagi satelit itu bergerak ke lapisan atmosfir matahari yang lebih rendah. Energi yang meresap lewat kawasan permukaan itu menggerakkan angin.

Energi dan zat yang mengalir ke kawasan permukaan itu berdampak pada bumi kata peneliti utama misi IRIS, Alan Title mengatakan, "Yang ingin kami temukan adalah apa proses fisik mendasar yang mentransfer energi dan bahan-bahan dari permukaan matahari ke atmosfir luar, ke corona. Dan ingat corona menjangkau seluruh heliosfir. Kita tinggal di atmosfir luar matahari."

Sinar ultraviolet matahari dihasilkan di kawasan permukaan itu. Sinar itu mempengaruhi iklim planet kita dan kondisi antariksa dekat bumi.

IRIS dengan teleskop ultravioletnya akan menghasilkan gambar-gambar beresolusi tinggi dan bahkan menunjukkan masing-masing energi yang dihasilkan oleh matahari.

NASA mengatakan IRIS akan mengamati suhu dari sekitar 5000 derajat Celcius hingga 10 juta derajat Celcius dalam jilatan api matahari. Namun Alan Title mengatakan IRIS tidak akan mengamati matahari secara dekat.

"IRIS terbang mengelilingi bumi jadi hanya mencapai 600 kilometer lebih dekat ke matahari dibandingkan kita di bumi dan itu berarti sekitar 92 juta mil jauhnya," lanjut Alan Title.

Misi ini menelan biaya 181 juta dolar dan dicanangkan sampai dua tahun tapi ilmuwan mengatakan penjelajah matahari itu bisa berfungsi lebih lama lagi.
XS
SM
MD
LG