Tautan-tautan Akses

Myanmar Berupaya Kendalikan Ekstremisme Buddhis


Para anggota Komite Negara Sangha Maha Nayaka (Otoritas Buddhis Negara) menghadiri pertemuan komite di Yangon, Myanmar (13/7).
Para anggota Komite Negara Sangha Maha Nayaka (Otoritas Buddhis Negara) menghadiri pertemuan komite di Yangon, Myanmar (13/7).

Pemerintah meluncurkan sebuah gugus tugas untuk mencegah protes dengan kekerasan, sebagai dorongan yang lebih luas untuk menghentikan kekerasan agama.

Myanmar merazia para ekstremis Buddhis, dalam upaya mengurangi ketegangan etnis dan agama yang menyebabkan dua masjid hancur dan sejumlah warga Muslim melarikan diri dari desa-desa mereka dalam beberapa minggu terakhir.

Pemenang Hadiah Nobel untuk Perdamaian dan pemimpin pemerintahan Aung San Suu Kyi telah dikritik oleh para aktivis dan pengacara hak asasi manusia karena tidak menangkap pelaku-pelaku serangan yang diarahkan pada minoritas Muslim.

Menanggapi kritikan tersebut, pemerintah telah membuat langkah mengejutkan dengan melawan sebuah organisasi biksu nasionalis radikal, yang dikenal sebagai Ma Ba Tha, dan mengancam akan melakukan tindakan hukum jika mereka menyebarkan ujaran kebencian dan memicu kekerasan.

Pada hari Jumat (15/7), pemerintah meluncurkan sebuah gugus tugas untuk mencegah protes dengan kekerasan, sebagai dorongan yang lebih luas untuk menghentikan kekerasan agama.

Ketegangan agama membara di Myanmar yang mayoritas penduduknya Buddhis selama hampir setengah abad kekuasaan militer, sebelum memuncak pada 2012 di bagian barat negara dalam bentrokan antara Muslim Rohingya dan etnis Buddhis Rakhine.

Kekerasan antara Muslim dan Buddhis di daerah lain menyusul tahun 2013 dan 2014.

President Htin Kyaw dalam pernyataannya mengatakan bahwa gugus tugas tersebut tidak hanya bergerak melawan pemrotes dengan kekerasan, namun juga menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban siapa pun yang memicu kekerasan.

"Kami tidak ingin mengganggu protes damai, tapi kami tidak mengizinkan kekerasan saat melakukan protes," ujar Zaw Htay, juru bicara Kantor Konselor Negara yang dikepali Suu Kyi.

Sebuah badan pemerintah yang mengawasi para biksu Buddhis di Myanmar, Komite Negara Sangha Maha Nayaka, mengeluarkan pernyataan minggu yang mengatakan mereka tidak pernah mendukung Ma Ba Tha yang nasionalis dan anti-Muslim.

Bulan Juni, sekelompok warga desa yang berjumlah 200 orang menghancurkan sebuah masjid dan melukai seorang pria Muslim di Myanmar bagian tengah menyusul sebuah sengketa atas pembangunan sekolah Muslim.

Dalam insiden terpisah di Myanmar utara awal Juli, hampir 500 Buddhis membakar sebuah mushola. Polisi menahan lima orang yang terkait serangan tersebut, menurut media lokal.

Dalam kedua insiden itu, warga Muslim melarikan diri dari rumah mereka karena takut kekerasan akan meningkat.

Sekitar 125.000 Muslim Rohingya yang mengungsi akibat kekerasan tahun 2012 masih tinggal di kamp-kamp di bagian barat. [hd]

XS
SM
MD
LG