Tautan-tautan Akses

Meski Diserang dan Diancam, Jutaan Warga Afghanistan Ikut Pemilu


Seorang perempuan Afghan memasukkan surat suara dalam pemilihan parlemen di sebuah tempat pemungutan suara, Kabul, Afghanistan, 20 Oktober 2018.
Seorang perempuan Afghan memasukkan surat suara dalam pemilihan parlemen di sebuah tempat pemungutan suara, Kabul, Afghanistan, 20 Oktober 2018.

Sebanyak 15 orang tewas dan 60 lainnya terluka pada Sabtu (20/10), saat seorang pembom bunuh diri hendak memasuki sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Kabul utara, Afghanistan.

Delapan diantara korban tewas adalah polisi yang menyetop penyerang itu di pos pemeriksaan keamanan pertama, beberapa saat sebelum dia meledakkan diri, menurut Nasratullah Rahimi, wakil juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan.

Pemilihan parlemen, Sabtu, di Afghanistan dilaporkan diwarnai dengan sejumlah serangan sporadis sepanjang hari.

Taliban telah mengeluarkan peringatan berkali-kali akan menyerang TPS-TPS dan semua kegiatan terkait pemilu. Namun ancaman itu tidak menghalangi banyak pemilih untuk keluar rumah. Berbagai laporan menyebutkan antrian panjang terbentuk di TPS-TPS dan jutaan orang memberikan suara mereka.

Berbicara kepada VOA siaran Afghanistan, Hamdullah Mohib, Penasihat Keamanan Nasional Afghanistan, mengatakan Taliban telah berupaya menunjukkan bahwa rakyat Afghanistan tidak bisa menangani proses ini sendiri, tapi mereka terbukti keliru.

Lebih dari 2.500 kandidat memperebutkan 249 kursi dalam parlemen mendatang. [vm]

XS
SM
MD
LG