Menteri Pertahanan AS Mark Esper, Senin (17/12) menyatakan ia belum mengeluarkan perintah apapun untuk mengurangi jumlah tentara di Afghanistan, tetapi ia ingin memindahkan sejumlah pasukan untuk misi lain, termasuk yang berfokus untuk menghadapi China di kawasan Indo-Pasifik.
Berbicara kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari persinggahan di Luksemburg, Esper mengatakan ia akan berkonsultasi dengan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan “menanganinya secara bertahap,” tetapi pada akhirnya keputusan itu tergantung pada Presiden Donald Trump.
Sebelumnya hari Senin (16/12), militer AS memberitahu VOA bahwa belum ada perintah pengurangan pasukan dan bahwa militer tetap berkomitmen penuh kepada mitra-mitra Afghanistannya untuk mencapai tujuan keamanan.
Akan tetapi para pejabat di Afghanistan telah mengukuhkan kepada VOA, bahwa AS berencana menarik mundur ribuan tentara dari negara itu, bersikeras bahwa langkah tersebut berasal dari kesepahaman bersama antara kedua negara bersekutu itu.
Hari Sabtu (14/12), media AS melaporkan bahwa pemerintahan Trump berniat untuk mengumumkan pekan ini mengenai rencana mengurangi kekuatan pasukan Amerika di Afghanistan hingga sekitar 4.000 tentara.
Senator AS Lindsey Graham mengatakan kepada wartawan, Senin (15/12) dalam lawatannya ke Kabul bahwa Trump merencanakan penarikan sebagian tentara dari Afghanistan. Ia mengatakan presiden akan mengumumkan penarikan itu pekan ini, dan proses tersebut kemungkinan besar akan dimulai tahun depan. Ia menyatakan Trump mungkin mengurangi jumlah tentara menjadi 8.600 orang, dari 12.000 sekarang ini.
Sementara itu deputi juru bicara presiden Afghanistan, Dawa Khan Meenapal mengatakan kepada VOA hari Minggu bahwa masalah terkait penarikan 4.000 tentara itu telah disepakati secara prinsip antara pemerintah Afghanistan dan AS. Ia menekankan penarikan itu akan berlangsung bertahap dan tidak memberikan rincian lainnya. [uh/ab]
