Tautan-tautan Akses

Mantan Anggota Eksekutif yang Terlibat Suap Dikeluarkan dari FIFA


Anggota Aksekutif FIFA, Chuck Blazer saat menghadiri Kongres FIFA ke-61 di Hallenstadion, Zurich, 1 JUni 2011 (Foto: dok).
Anggota Aksekutif FIFA, Chuck Blazer saat menghadiri Kongres FIFA ke-61 di Hallenstadion, Zurich, 1 JUni 2011 (Foto: dok).

FIFA mengeluarkan mantan anggota komite eksekutif Chuck Blazer, yang mengaku menerima suap besar-besaran dan menjadi informan bagi penyelidikan pemerintah AS yang telah mengguncang badan dunia sepakbola tersebut.

Dalam mengumumkan larangan seumur hidup untuk Blazer, Kamis (9/7), komite etik FIFA mengatakan Blazer telah "melakukan berbagai tindakan pelanggaran terus menerus dan berulang-ulang" saat memangku jabatan di posisi senior FIFA dan CONCACAF.

"Dalam posisinya sebagai pejabat sepak bola, ia merupakan pemain kunci dalam skema yang melibatkan penawaran, penerimaan, pembayaran dan penerimaan yang dirahasiakan dan pembayaran ilegal, suap dan imbal-baliknya serta skema pencetak uang lainnya," kata panitia.​

Warga Amerika yang menghabiskan dua dekade sebagai salah satu pejabat sepakbola terkuat di dunia ini, diam-diam mengaku bersalah pada bulan November 2013 dalam 10 tindak kriminal sebagai bagian dari kesepakatan dengan jaksa AS. Catatan pengadilan tersebut dirilis bulan Mei.

Blazer mengatakan kepada seorang hakim AS, bahwa ia dan orang lain dalam komite eksekutif FIFA, menerima suap sehubungan dengan pemilihan Perancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 1998. Ia mengatakan ia juga menerima suap terkait dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 yang diberikan kepada Afrika Selatan.

Blazer mengaku menerima suap sebesar $11 juta antara tahun 2005-2010, meskipun laporan media menduga ia menerima suap dalam jumlah jauh lebih banyak selama karirnya. Ia menyerahkan lebih dari $ 1.9 juta saat ia menyetujui kesepakatan dan akan membayar sejumlah uang lagi saat penjatuhan hukuman.

Pria berusia 70 tahun yang terkenal dengan gaya hidup mewah tersebut kini harus duduk di atas kursi roda. Ia menderita sakit parah akibat kanker dan kini dirawat di sebuah rumah sakit New York selama menanti penjatuhan hukuman.

Ia adalah mitra dekat Presiden FIFA Sepp Blatter, yang telah setuju untuk mundur di tengah skandal korupsi yang melanda badan sepak bola dunia ini.

XS
SM
MD
LG