Tautan-tautan Akses

Malaysia Tangkap Ribuan Orang yang Melanggar Karantina Wilayah


Militer dan polisi berjaga-jaga ketika karantina wilayah akibat perebakan virus corona diberlakukan di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Maret 2020. (Foto: AP)
Militer dan polisi berjaga-jaga ketika karantina wilayah akibat perebakan virus corona diberlakukan di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Maret 2020. (Foto: AP)

Malaysia telah menangkap lebih dari 4.000 orang karena melanggar berbagai perintah karantina wilayah.

Malaysia memasuki apa yang dikatakannya "fase tegas" dari Perintah Kontrol Pergerakan (MCO) untuk menjaga agar warga tidak keluar rumah dan mengurangi penyebaran virus corona, yang telah mengancam ekonomi dan Hak Azazi Manusia (HAM).

Polisi memasang ratusan penutup jalan, melakukan inspeksi, dan menangkapi ribuan orang, termasuk seorang laki-laki yang terjun ke Selat Malaka untuk menghindari penangkapan, menurut kantor berita pemerintah Bernama.

“Pada mulanya, polisi hanya memberi himbauan, kemudian peringatan keras, dan sekarang memasuki fase penegakkan tegas," kata Bernama mengutip Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, menteri senior urusan keamanan, dalam sebuah konferensi pers Kamis (2/4). "Saya harap rakyat akan mematuhi MCO."

Penegakkan aturan karantina wilayah di seluruh dunia bervariasi. Namun Malaysia melaporkan salah satu tingkat penangkapan tertinggi, dengan 4.189 orang ditangkap sejak 18 Maret, termasuk 1.449 disidang di pengadilan.

Tingkat penangkapan lebih tinggi di Filipina, dimana polisi menangkap lebih dari 20.000 orang yang melanggar aturan karantina wilayah. Dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, apabila diperlukan, polisi diperbolehkan untuk "menembak mati" mereka yang melanggar aturan itu.

Malaysia mengatakan karantina wilayah telah mengurangi penyebaran COVID-19. Negara itu telah melaporkan 3.116 kasus dan 50 kematian hingga Jumat (3/4). [vm/ft]

XS
SM
MD
LG