Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (6/6) menyetujui lima anggota baru untuk masa jabatan dua tahun di Dewan Keamanan (DK) yang beranggotakan 15 negara dalam organisasi itu, melalui “pemilihan” yang kurang memuaskan.
Denmark, Yunani, Pakistan, Panama, dan Somalia akan memulai masa jabatan mereka pada 1 Januari 2025.
Pemilu tahunan itu sering hanya sekedar formalitas bagi para calon yang telah disepakati sebelumnya di blok-blok regional. Tahun ini, kelima kandidat mencalonkan diri tanpa saingan, atau disebut sebagai “clean sheet”. Namun, masih perlu memenangkan dua pertiga suara mayoritas untuk berhasil, dan hal itu dapat mereka peroleh dengan mudah.
Meskipun lima anggota tetap, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang mempunyai hak veto, sepuluh anggota terpilih membantu mengimbangi dewan,. Dalam beberapa tahun terakhir, bersatu untuk menggunakan bobot kolektif mereka.
“Saat ini, banyak tekanan bagi anggota terpilih untuk menjaga badan itu tetap berfungsi pada saat anggota tetapnya terpecah belah dan sering kali saling berselisih,” kata Richard Gowan, Direktur PBB untuk Kelompok Krisis International dan pengamat lama PBB.
Perpecahan geopolitik antara Rusia dan China di satu pihak, dan Amerika, Inggris, dan Prancis di lain pihak, semakin mendalam sejak invasi ilegal Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Moskow, Beijing, dan Washington berulang kali memveto rancangan resolusi negara lain di DK PBB. [ps/jm]
Forum