Tautan-tautan Akses

Mahathir Ingin Batalkan Perjanjian Infrastruktur dengan China


PM Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Senin (13/8).
PM Malaysia Mahathir Mohamad di Putrajaya, Malaysia, Senin (13/8).

Malaysia berupaya membatalkan proyek-proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar yang didukung China, yang ditandatangani oleh pemerintahan sebelumnya yang tercoreng skandal. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan hal itu hari Senin dalam wawancara dengan Associated Press.

Mahathir Mohamad, 93 tahun, mengatakan dia ingin mempertahankan hubungan baik dengan China dan menyambut baik investasinya, selama proyek-proyeknya bermanfaat bagi Malaysia. Tapi dia bersikap lebih keras terhadap proyek pembangunan jalur pipa energi dan rel kereta di sebelah timur Malaysia yang perjanjiannya ditandatangani oleh pendahulunya, Najib Razak.

Bekas perdana menteri itu, yang dilarang meninggalkan Malaysia, menghadapi persidangan atas sejumlah dakwaan terkait penggelapan dana investasi negara 1MDB sebesar miliaran dolar. Dia membantah melakukan kesalahan.

"Kita tidak perlu kedua proyek itu. Sepertinya proyek-proyek itu tidak laik. Jadi kalau bisa, kami ingin membatalkan proyek-proyek itu," kata Mahathir dari kantornya di Putrajaya.

Selama berkuasa, Najib membawa Malaysia mendekatkan diri dengan China, yang menganggap Malaysia sebagai bagian penting dari inisiatif perdagangannya 'Satu Sabuk Satu Jalan.' Mantan PM itu meraih perjanjian tahun 2016 untuk membangun Jalur Kereta Pantai Timur sepanjang 688 kilometer dan dua jalur pipa gas. [vm/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG