Tautan-tautan Akses

Maersk: Gangguan di Laut Merah Pangkas 15-20% Kapasitas Kuartal 2


FILE: Kapal kontainer Maersk Hangzhou berlayar di terusan Wielingen, Westerschelde, Belanda, 15 Juli 2018. 9Rene van Quekelberghe/Handout via REUTERS)
FILE: Kapal kontainer Maersk Hangzhou berlayar di terusan Wielingen, Westerschelde, Belanda, 15 Juli 2018. 9Rene van Quekelberghe/Handout via REUTERS)

Gangguan terhadap lalu lintas pengiriman peti kemas di Laut Merah meningkat, dan diperkirakan akan mengurangi kapasitas industri tersebut antara kawasan Timur Jauh dan Eropa sekitar 15-20 persen dalam kuartal kedua, kata perusahaan pelayaran Maersk, Senin (6/5).

Maersk dan perusahaan-perusahaan pelayaran lainnya telah mengalihkan rute kapal mengitari Tanjung Harapan, Afrika, sejak Desember, untuk menghindari serangan militan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Laut Merah. Pelayaran yang lebih panjang mendorong tarif angkutan lebih tinggi.

“Zona risiko meluas, dan serangan-serangan semakin jauh dari pantai,” kata Maersk dalam peringatan terbarunya kepada para pelanggan, Senin.
“Ini telah memaksa kapal-kapal kami memperpanjang pelayaran mereka, sehingga menambah waktu dan biaya untuk mengantar muatan Anda ke tujuannya sekarang ini,” ujarnya.

Perusahaan Denmark tersebut, yang dianggap sebagai barometer perdagangan dunia, pekan lalu mengatakan, gangguan pelayaran karena serangan-serangan di Laut Merah diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun ini.

Dampak yang ditimbulkannya mencakup kemacetan dan apa yang disebut ship bunching - beberapa kapal tiba di pelabuhan pada waktu bersamaan - serta kekurangan peralatan dan kapasitas.

“Kami melakukan apa yang kami bisa untuk meningkatkan keandalan, termasuk berlayar lebih cepat dan menambah kapasitas,” kata Maersk, seraya menambahkan bahwa sejauh ini perusahaan itu telah menyewa lebih dari 125 ribu peti kemas tambahan.

“Kami telah menambah kapasitas, apabila memungkinkan, sejalan dengan kebutuhan para pelanggan kami,” kata perusahaan tersebut. [uh/ns]

Forum

XS
SM
MD
LG