Tautan-tautan Akses

Macron, Le Pen Bertikai Sengit dalam Debat Pemilu Prancis


Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan Marine Le Pen saling berhadapan dalam debat pemilihan presiden yang ditayangkan langsung di televisi pada 20 April 2022. Debat tersebut dilaksanakan jelang pemilihan yang akan diadakan pada 24 April 2022. (Foto: Pool/AFP/Ludovic Marin)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan Marine Le Pen saling berhadapan dalam debat pemilihan presiden yang ditayangkan langsung di televisi pada 20 April 2022. Debat tersebut dilaksanakan jelang pemilihan yang akan diadakan pada 24 April 2022. (Foto: Pool/AFP/Ludovic Marin)

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan rivalnya Marine Le Pen, kandidat dari kubu sayap kanan, terlibat dalam perdebatan sengit, pada Rabu (20/4), seputar isu siapa yang paling tepat untuk memperbaiki daya beli orang Prancis, dan memimpin negara itu. Ajang debat tersebut merupakan satu-satunya perdebatan di antara kedua kandidat sebelum pemilihan presiden Prancis yang akan berlangsung pada Minggu (24/4).

Perdebatan yang disiarkan di televisi itu berlangsung secara tegang, dan dari waktu ke waktu dibumbui dengan komentar “jangan interupsi saya” atau “ini salah.” Kedua kandidat juga saling menuduh bahwa pihak lawan hanya bermodalkan visi yang sudah usang dan tidak cukup ambisius bagi masa depan Prancis.

“Hentikan usaha Anda untuk mengacaukan segalanya,” kata Macron dengan nada marah kepada Le Pen dalam pertukaran kata-kata yang sengit tentang utang Prancis.

“Jangan kuliahi saya,” jawab Le Pen, dan menyerang pesaingnya atas catatan prestasinya. Le Pen berusaha menghindari kesalahan dari perdebatan mereka sebelumnya pada 2017, di mana usahanya meraih simpati pemilih hancur karena dia mencampuradukkan berbagai isu dan kehilangan arah.

Bagi Le Pen, yang perolehan suaranya masih tertinggal dari Macron dalam jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini, perdebatan yang ditunggu-tunggu itu merupakan sebuah kesempatan untuk meyakinkan pemilih bahwa dirinya memiliki wibawa untuk menjadi presiden dan mereka seharusnya tidak takut pada kandidat ekstrim kanan berkuasa.

“Saya akan mengutamakan dalam lima tahun ke depan untuk mengembalikan uang kepada warga Prancis,” kata Lepen, seraya menambhakan bahwa warga Prancis menderita akibat mandat yang diberikan kepada Macron.

“Saya juga ingin memberitahu bahwa sebuah pilihan lain adalah mungkin,” kata Le Pen. Ia menambahkan bahwa, “Saya akan jadi presiden yang memperhatikan biaya hidup Anda.”

Salah satu serangan paling kuat yang dilontarkan Macron terhadap pesaingnya itu adalah kekaguman Le Pen di masa lalu terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin serta dana yang diterima kampanyenya pada 2017 dari sebuah bank Rusia.

“Anda bergantung pada kekuatan Rusia, Anda bergantung pada Putin. Anda meminjam dari sebuah bank Rusia,” kata Macron tentang lawannya.

“Banyak pilihan yang Anda buat bisa dijelaskan oleh ketergantungan Anda ini,” kata Macron.

“Anda tidak berbicara dengan para pemimpin lain, Anda berbicara kepada Rusia seperti Anda berbicara kepada bank Anda, di situlah letak masalahnya.” [jm/ps]

Recommended

XS
SM
MD
LG