Tautan-tautan Akses

Lebih dari 100 Napi Kabur Setelah Hujan Rusak Penjara Nigeria


ILUSTRASI - Layanan Pemasyarakatan Nigeria yang diserang oleh orang-orang bersenjata di Negara Bagian Imo, Nigeria 5 April 2021. Sedikitnya 118 narapidana kabur dari penjara, Rabu (24/4) malam di Suleja di dekat ibu kota Nigeria. (David Dosunmu /Handout via REUTERS)
ILUSTRASI - Layanan Pemasyarakatan Nigeria yang diserang oleh orang-orang bersenjata di Negara Bagian Imo, Nigeria 5 April 2021. Sedikitnya 118 narapidana kabur dari penjara, Rabu (24/4) malam di Suleja di dekat ibu kota Nigeria. (David Dosunmu /Handout via REUTERS)

Sedikitnya 118 narapidana kabur dari penjara setelah hujan lebat hari Rabu (24/4) malam merusak fasilitas di Suleja di dekat ibu kota Nigeria, kata juru bicara lembaga pemasyarakatan.

Hujan lebat, selama beberapa jam, merusak beberapa bagian penjara berkeamanan menengah, termasuk pagar pembatas dan bangunan-bangunan di sekitarnya, kata juru bicara itu, Adamu Duza, dalam sebuah pernyataan hari Kamis.

Para petugas penjara sedang mengejar para buronan dan sejauh ini telah menangkap kembali 10 di antara mereka dengan bantuan badan-badan keamanan lainnya. “Kami sedang melakukan perburuan untuk menangkap kembali sisanya,” kata Duza.

Ia meyakinkan masyarakat bahwa pihak berwenang menguasai keadaan.

"Masyarakat lebih jauh diimbau untuk mewaspadai narapidana yang kabur dan melaporkan pergerakan yang mencurigakan ke badan keamanan terdekat,” katanya.

Duza tidak memberikan rincian mengenai identitas atau afiliasi narapidana yang kabur. Tetapi sebelumnya, para anggota kelompok pemberontak Islamis Boko Haram dikurung di penjara Suleja.

Pembobolan penjara telah menjadi masalah keamanan utama di Nigeria. Penjara yang terlalu padat, kekurangan dana dan langkah-langkah keamanan telah menciptakan kondisi yang memungkinkan narapidana untuk kabur.

Ribuan narapidana telah kabur dalam beberapa tahun ini karena lemahnya infrastruktur dan serangan militan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah serangan ISIS pada Juli 2022 terhadap sebuah penjara berkeamanan tinggi di ibu kota Abuja, di mana sekitar 440 narapidana meloloskan diri.

“Lembaga pemasyarakatan tidak mengabaikan fakta bahwa banyak fasilitasnya dibangun pada era kolonial, dan fasilitasnya tua serta lemah,” lanjut Duza.

Ia menambahkan bahwa lembaga pemasyarakatan melakukan “usaha keras” untuk memodernisasi penjara-penjaranya, termasuk membangun enam fasilitas berkapasitas 3.000 orang dan merenovasi penjara-penjara lama. [uh/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG