Tautan-tautan Akses

Kuliah Online Makin Marak di Amerika


Warga AS makin meminati kuliah online karena biayanya relatif murah dan waktunya lebih fleksibel.
Warga AS makin meminati kuliah online karena biayanya relatif murah dan waktunya lebih fleksibel.

Ide besar dalam pendidikan tinggi di Amerika saat ini adalah dengan makin maraknya kuliah massal yang dilakukan secara online.

Institut Teknologi Massachusetts (MIT) baru-baru ini memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu berencana menawarkan berbagai mata kuliah non-kredit gratis melalui proyek yang disebut MITx.

Sejauh ini, kebanyakan mata kuliah yang ditawarkan secara online adalah ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan mata kuliah ini melalui udacity.com.

Evans cuti dari Universitas Virginia, di mana ia menjadi asisten guru besar. Thrun adalah guru besar peneliti pada Universitas Stanford dan sekaligus peneliti yang disponsori Google serta menciptakan mobil dengan kemudi otomatis.

Tidak ada persyaratan yang diberlakukan untuk mengambil mata kuliah itu. Mahasiswa menonton video-video pendek. Kemudian, ujar Evans, mereka ikut tes informal yang tidak diberi nilai setelah menonton video-video itu setiap minggu selama enam minggu.

“Tes-tes merupakan bagian dari mata kuliah itu untuk membuat mahasiswa terus terlibat dan berpikir, sehingga mereka bisa tahu apakah mereka paham dengan apa yang kami ajarkan. Tes-tes itu tidak dinilai dan mahasiswa bisa ikut tes-tes itu sesering yang mereka inginkan,” papar Evans.

Mereka bisa berulang kali menonton video-video itu dan ikut tes-tes kapanpun mereka ingin.

Mahasiswa juga diberi pekerjaan rumah. Mereka ikut dalam kelompok-kelompok online untuk saling bertukar pertanyaan dan jawaban mengenai mata kuliah itu.

Dosen menyediakan waktu untuk menjawab pertanyaan yang dikirim mahasiswa kepada mereka. Mereka juga memberi pertanyaan dan pengamatan terhadap mahasiswa.

Mahasiswa mengikuti ujian akhir untuk mengetahui peringkat mereka. Bagi yang selesai mengambil mata kuliah itu diberi nilai akhir dan diploma.

Thrun memulai Udacity, yang mendukung MOOC gratis. Udacity berharap bisa membuat keuntungan pada masa depan dengan menghubungkan perusahaan-perusahaan dan mahasiswa yang tertarik bekerja di perusahaan ini. Di situs internet Stanford-nya ia mengatakan ingin “mendemokratisasi” pendidikan. Pendidikan, ujarnya, harus gratis, bisa diperoleh semua orang di mana saja dan kapan saja.
XS
SM
MD
LG