Tautan-tautan Akses

Kuba Tahan, Interogasi Puluhan Wartawan Soal Liputan Protes 


Seorang pria membawa foto mantan presiden Kuba dan Sekretaris Pertama Partai Komunis, Raul Castro, dalam unjuk rasa terkait kekhawatiran pandemi COVID-19 di Havana, Kuba, 17 Juli 2021. (Foto: Alexandre Meneghini/Reuters)
Seorang pria membawa foto mantan presiden Kuba dan Sekretaris Pertama Partai Komunis, Raul Castro, dalam unjuk rasa terkait kekhawatiran pandemi COVID-19 di Havana, Kuba, 17 Juli 2021. (Foto: Alexandre Meneghini/Reuters)

Para wartawan Kuba yang meliput unjuk rasa paling serius terhadap pemerintah komunis dalam beberapa dekade telah ditangkap. Mereka menjadi sasaran pengawasan polisi dan diintimidasi oleh pihak berwenang.

Menurut Lembaga untuk Kebebasan Berekspresi dan Pers (ICLEP), sedikitnya 47 wartawan telah ditangkap di Kuba. ICLEP adalah sebuah organisasi yang mendukung media oposisi di pulau itu.

Ketika VOA berbicara dengan direktur eksekutifnya, Normando Hernández González, pada 15 Juli, dia mengatakan bahwa dia baru saja mendengar tentang penangkapan jurnalis lain dan ingin menyebarkan berita itu sesegera mungkin.

Hernandez mengatakan penangkapan itu menunjukkan bagaimana pemerintah Kuba berusaha “mengkriminalisasi profesi kami.”

Puluhan orang ditangkap, satu di antaranya dikonfirmasi meninggal dunia, sementara layanan internet Kuba yang “putus-sambung” dan selama ini digunakan untuk mengatur demonstrasi dan menyebarkan rekaman tentangan terhadap Partai Komunitas yang berkuasa dan Presiden Manuel Diaz-Canel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pihak berwenang mengatakan protes itu adalah hasil dari “kontra-revolusioner” yang dibiayai Amerika yang mengeksploitasi kesulitan ekonomi akibat sanksi-sanksi.

Para wartawan mengatakan kepada VOA bahwa polisi telah menyita komputer, ponsel, memutus akses internet atau menempatkan mereka dalam tahanan rumah. [lt/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG