Tautan-tautan Akses

KTT ASEAN Diwarnai Isu Perang Dagang


Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berfoto dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha di sela KTT ASEAN ke-35 di Bangkok, Thailand, 2 November 2019.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berfoto dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha di sela KTT ASEAN ke-35 di Bangkok, Thailand, 2 November 2019.

Negara-negara Asia Tenggara harus bersatu menghadapi perang dagang yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump, kata Perdana Menteri Malaysia, Sabtu (2/11), pada pembukaan KTT ASEAN di Bangkok, Thailand.

Mahathir Mohamad, 94 tahun, menyindir Presiden AS, mengatakan beberapa negara tertentu "tidak bisa mencegah perdagangan meluas dan menjadi multilateral."

"Sekarang kita lihat populisme memuncak di Eropa dan Amerika, di mana ada perbincangan tentang pembatasan perdagangan, mengenai perang dagang dan pesawat... pajak lebih tinggi untuk impor dan lain-lain," kata Mahathir.

"Tapi saya pikir ini tidak akan bertahan lama karena mereka akan menyadari bahwa apabila mereka membatasi diri dari produsen-produsen baru, mereka akan rugi besar. Mereka tidak bisa mencegah perdagangan meluas dan menjadi multilateral dengan adanya teknologi baru," ujarnya.

"Kita lakukan apa yang Trump lakukan. (Trump) bukan orang baik tapi dia melakukan hal-hal itu dan kita bisa belajar bahkan dari orang-orang yang tidak baik," kata Mahathir, merujuk pada langkah pemerintahan Trump yang menaikkan tarif atas barang-barang impor dari China. Langkah itu bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS.

Negara-negara ASEAN yang bergantung pada ekspor, terkena dampak perang dagang. Pertumbuhan tahun ini diperkirakan turun ke tingkat terendah dalam lima tahun. Mereka juga khawatir dengan meningkatnya pengaruh China di kawasan berpenduduk lebih dari 620 juta orang, kurang dari separuhnya China. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG