Tautan-tautan Akses

Kremlin Salahkan Kiev atas Memburuknya Konflik Ukraina


Sebuah manekin yang melambangkan anggota parlemen pro-Rusia dan sekutu Putin Viktor Medvedchuk dengan jaket yang diisi dengan rubel Rusia di luar kantor Jaksa Agung, menuntut hukuman bagi Medvedchuk atas tuduhan pengkhianatan, di Kiev, 25 Maret 2021. (Sergei SUPINSKY/AFP)
Sebuah manekin yang melambangkan anggota parlemen pro-Rusia dan sekutu Putin Viktor Medvedchuk dengan jaket yang diisi dengan rubel Rusia di luar kantor Jaksa Agung, menuntut hukuman bagi Medvedchuk atas tuduhan pengkhianatan, di Kiev, 25 Maret 2021. (Sergei SUPINSKY/AFP)

Kremlin, Selasa (30/3), menyalahkan Kiev karena gagal menerapkan perjanjian perdamaian di Ukraina timur dan mengatakan kemajuan untuk menyelesaikan konflik dengan separatis mundur sementara pertempuran meningkat.

Tentara Kiev telah berperang dengan separatis yang didukung Rusia di bagian timur negara itu sejak 2014 ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea menyusul pemberontakan berdarah yang menggulingkan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin, Viktor Yanukovych.

Perancis, Jerman, Ukraina, dan Rusia bersama-sama membentuk format negara-negara Normandia yang berusaha menyelesaikan konflik dan pada 2015 menyetujui kesepakatan Minsk untuk meredakan ketegangan.

Aktivis gerakan sayap kanan Korps Nasional berkumpul di luar kantor Kejaksaan Agung untuk menuntut hukuman bagi anggota parlemen pro-Rusia dan sekutu Putin Viktor Medvedchuk atas tuduhan pengkhianatan, di Kiev tengah, 25 Maret 2021. (Foto: Sergei SUPINSKY/AFP)
Aktivis gerakan sayap kanan Korps Nasional berkumpul di luar kantor Kejaksaan Agung untuk menuntut hukuman bagi anggota parlemen pro-Rusia dan sekutu Putin Viktor Medvedchuk atas tuduhan pengkhianatan, di Kiev tengah, 25 Maret 2021. (Foto: Sergei SUPINSKY/AFP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu mengawasi dimulainya gencatan senjata dengan separatis yang relatif tenang sampai pertempuran meningkat awal tahun ini. Setidaknya 16 tentara Ukraina tewas sejak pertempuran meningkat pada pertengahan Februari. Kiev menuduh Moskow dan separatis menggunakan perangkat keras militer yang dilarang.

Pertempuran itu telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa sejak 2014, menurut PBB.

Rusia membantah mengirim pasukan dan senjata untuk mendukung separatis.[ka/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG