Tautan-tautan Akses

Korsel, AS, Jepang Langsungkan Latihan Antipenyelundupan Maritim


Kapal perusak dari Korea Selatan, bawah, AS, tengah, dan Jepang berlayar di tengahlatihan pertahanan rudal bersama di perairan internasional di lepas pantai timur semenanjung Korea, 17 April 2023. (Foto: via AP)
Kapal perusak dari Korea Selatan, bawah, AS, tengah, dan Jepang berlayar di tengahlatihan pertahanan rudal bersama di perairan internasional di lepas pantai timur semenanjung Korea, 17 April 2023. (Foto: via AP)

Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang melangsungkan latihan maritim bersama pada Selasa (10/10) yang menyimulasikan pencegatan kapal penyelundup Korea Utara, kata Angkatan Laut Korea Selatan.

Latihan dua hari ini adalah yang pertama dalam tujuh tahun terakhir, seiring meningkatnya upaya kerja sama ketiga negara dalam menghadapi ancaman dari Pyongyang.

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan “pencegahan dan respons terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin meningkat belakangan ini," kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.

Angkatan Laut Korea Selatan menambahkan bahwa latihan tersebut merupakan “tindak lanjut” dari kesepakatan yang dibuat pada pertemuan puncak bulan Agustus yang bertujuan untuk menghadirkan front persatuan dalam menghadapi Korea Utara yang semakin agresif.

Kapal perusak Yulgok Yi I milik Korea Selatan, kapal induk AS USS Ronald Reagan, dan kapal perusak JS Hyuga Jepang ikut ambil bagian dalam latihan di perairan Pulau Jeju itu.

Kapal induk bertenaga nuklir AS dan kapal-kapal lain dari kelompok penyerang angkatan lautnya akan melakukan kunjungan lima hari ke kota pelabuhan di selatan, Busan, akhir pekan ini, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Dihadapkan pada serangkaian peluncuran rudal Korea Utara yang memecahkan rekor, pemerintahan konservatif Presiden Yoon Suk Yeol telah melakukan upaya bersama untuk memperbaiki hubungan yang tegang dengan Jepang, mantan penguasa kolonial negara tersebut.

Pada bulan Agustus, Yoon dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengambil bagian dalam pertemuan puncak tiga arah yang diselenggarakan oleh Presiden AS Joe Biden di Camp David, dan menyetujui rencana latihan gabungan reguler selama beberapa tahun.

Para pemimpin juga sepakat untuk berbagi data real-time mengenai Korea Utara.

Pertemuan di Camp David menandai pertama kalinya ketiga pemimpin bertemu dalam pertemuan puncak yang berdiri sendiri, bukan di sela-sela acara yang lebih besar.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan cepat mengecam rencana latihan trilateral tersebut, dengan mengatakan bahwa “bos-bos geng” negara-negara tersebut telah menjadikan perairan di sekitar Semenanjung Korea sebagai “perairan paling tidak stabil dengan bahaya perang nuklir."

Pyongyang telah berjanji untuk meluncurkan satelit mata-mata militer ke orbit bulan ini setelah dua upaya sebelumnya gagal, yang terakhir pada bulan Agustus. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG