Tautan-tautan Akses

Korea Selatan Serukan Warganya Tinggalkan Kaesong


Beberapa warga Korea Selatan yang bekerja di kompleks industri bersama Kaesong, kembali ke Korea Selatan (April 2013).
Beberapa warga Korea Selatan yang bekerja di kompleks industri bersama Kaesong, kembali ke Korea Selatan (April 2013).

Seoul telah menyarankan warganya yang masih tinggal di kompleks industri bersama Kaesong yang kini sudah tidak beroperasi di Korea Utara agar segera pulang ke Korea Selatan.

Satu-satunya hubungan ekonomi yang masih tersisa antara kedua negara Korea, yang sudah di ambang berantakan, hari Jumat (26/4) semakin memburuk.

Pejabat tinggi pemerintah di Seoul yang bertugas menangani hubungan Utara-Selatan mengatakan waktunya telah tiba bagi warga Korea Selatan yang masih tinggal di zona pabrik Kaesong untuk pulang.

Menteri Unifikasi Ryoo Kihl-jae mengatakan pemerintah telah membuat “keputusan yang tidak dapat dihindari” bagi semua orang yang masih tinggal di kompleks itu untuk pulang demi keselamatan mereka karena adanya “tindakan tidak adil Korea Utara yang menciptakan kesulitan bagi warga Korea Selatan di sana.”

Ryoo juga menghimbau Korea Utara agar memastikan perjalanan yang aman warga Korea Selatan dari Kaesong dan melindungi peralatan serta properti mereka yang ada di kompleks itu.

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye – yang pada pagi harinya bertemu dengan para menteri terkait keamanan – mempertanyakan berapa lama lagi mereka harus menunggu penyelesaian masalah zona industri Kaesong yang tidak beroperasi itu.

Presiden Park mengatakan penangguhan operasi pabrik yang berkepanjangan, karena tindakan Korea Utara, adalah sangat merugikan perusahaan-perusahaan Korea Selatan dan orang-orang di sana yang belum bisa mendapat pasokan pangan dan bahan-bahan kebutuhan lainnya sejak tanggal 3 April.

Hari Kamis, Seoul memberi Pyongyang waktu 24 jam untuk menanggapi tawaran pembicaraan resmi mengenai nasib perusahaan patungan mereka. Jika tidak, pemerintah Korea Selatan memperingatkan akan mengambil langkah-langkah signifikan atas kompleks itu, yang terletak di utara, tidak jauh dari perbatasan.

Dua jam setelah tenggat hari Jumat berlalu, Pyongyang menolak tawaran pembicaraan Seoul itu sebagai “penipuan,” dengan menyatakan setiap ultimatum lebih lanjut dari para pejabat Korea Selatan akan menjurus pada “kehancuran akhir mereka.”

Pernyataan itu atas nama jurubicara departemen kebijakan komisi pertahanan nasional Korea Utara.

Komisi itu merupakan lembaga negara tertinggi yang ketua pertamanya adalah pemimpin negara itu, Kim Jong Un.

Seorang penyiar di stasiun penyiaran pusat di Pyongyang membaca pernyataan sepanjang 10 menit itu, yang memberitahukan bahwa jika Korea Selatan begitu cemas tentang keselamatan warga Korea Selatan yang masih tinggal di kompleks itu, maka Korea Selatan harus menarik mereka dan Korea Utara “akan mengambil langkah-langkah kemanusiaan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan mereka. "

Penyiar itu, juga mengutip jurubicara tersebut, mengakhiri pernyataan itu dengan peringatan bahwa jika pemerintah Korea Selatan terus memperburuk situasi, Korea Utara akan mengambil “langkah-langkah final yang signifikan dan menentukan” sebelum Korea Selatan dapat melaksanakan “langkah-langkah signifikan” mereka.

Zona industri Kaesong terutama terdiri atas pabrik-pabrik tekstil kecil, yang dioperasikan oleh Korea Selatan.

Dalam operasi yang normal di Kaesong sekitar 800 manajer Korea Selatan untuk lebih dari 120 pabrik mengawasi 53.000 pekerja Korea Utara. Para pejabat mengatakan 175 warga Korea Selatan dan seorang warga Tiongkok tetap tinggal di kompleks tersebut sampai Jumat sore.

Recommended

XS
SM
MD
LG