Sedikitnya 44 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka oleh rentetan ledakan besar di sebuah gudang bahan berbahaya di kota pelabuhan Tianjin, China timur laut, Rabu malam (12/8).
Gambar-gambar dan video menunjukkan lidah api raksasa dan awan berbentuk jamur membuat gedung-gedung pencakar langit di dekatnya kelihatan kerdil dan menimbulkan guncangan besar yang menggetarkan perumahan penduduk sampai beberapa kilometer jauhnya dari tempat ledakan.
Gambar-gambar dari udara yang dimuat hari Kamis oleh kantor berita resmi Xinhua menunjukkan pusat kehancuran seluas beberapa blok yang masih membara, dan menyisakan gedung-gedung yang kosong dan kendaraan-kendaraan yang gosong.
Ratusan petugas pemadam kebakaran sedang berusaha membendung api, tetapi usaha mereka telah dipersulit oleh keadaan yang rumit di tempat itu, menurut Xinhua. Beberapa laporan menyebut para pemadam kebakaran terpaksa menghentikan usaha mereka sampai dapat diketahui tidak ada lagi bahan kimia berbahaya.
Media pemerintah mengatakan sedikitnya 32 orang masih dalam keadaan kritis setelah ledakan tersebut. Paling sedikit 400 orang luka-luka.
Ledakan pertama, yang terjadi tidak lama setelah pukul 11.30 waktu setempat, berkekuatan setara dengan tiga ton TNT, menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China. Ledakan kedua 30 detik kemudian sama dengan 21 ton TNT, katanya.
Ledakan itu memecahkan jendela dan menggetarkan kediaman penduduk hingga beberapa kilometer jauhnya.
Belum ada indikasi mengenai apa yang menyebabkan ledakan itu, yang menurut media pemerintah terjadi di sebuah gudang milik Rui Hai International Logistics. Pihak berwenang setempat mengatakan pemimpin perusahaan itu telah ditahan.
Tianjin adalah kota pelabuhan di China bagian timur laut, kira-kira 150 kilometer dari sebelah tenggara Beijing, dan berpenduduk lebih dari 7 juta orang. Kota tersebut adalah kota terbesar keempat di China.
