Kongres Amerika telah menyepakati sebuah RUU kebijakan anggaran pertahanan yang besar. RUU Otorisasi Pertahanan Nasional senilai 585 miliar dolar itu secara meyakinkan disetujui Senat, Jumat (12/12), sepekan setelah diloloskan DPR Amerika.
RUU itu kini menunggu ditandatangani Presiden Barack Obama. Legislasi itu mengotorisasi belanja militer federal untuk tahun fiskal 2015, yang dimulai 1 Oktober.
RUU Anggaran itu mencakup dana darurat yang diminta presiden untuk operasi militer memerangi para jihadis Islamis di Irak dan Suriah. RUU itu juga mengotorisasi dana pelatihan bagi pemberontak Suriah yang moderat dan pasukan Kurdi Irak selama dua tahun.
Dana untuk operasi-operasi mendasar militer Amerika, mulai dari peningkatan gaji pasukan sebanyak satu persen hingga pembelian kapal, pesawat dan peralatan tempur, juga tercakup dalam RUU tersebut.
RUU itu mempertahankan operasi armada pesawat pendukung A-10. Angkatan Udara Amerika telah mengusulkan untuk mengistirahatkan lebih dari 100 pesawat A-10, namun legislasi baru menghalangi tindakan itu pada 2015.
Meskipun mendapat tentangan dari Obama, RUU itu memperpanjang pembatasan-pembatasan yang menghalangi penutupan penjara militer Amerika di Teluk Guantanamo dan Kuba, dan memperbarui larangan pengalihan tahanan dari Guantanamo ke Amerika.
