Tautan-tautan Akses

Kesepakatan Soal Tambahan Bantuan Terkait Virus Corona Tetap Sulit Dicapai 


Foto cek bantuan tunai langsung untuk meringankan dampak pandemi virus corona yang diberikan kepada warga AS membutuhkan terlihat di San Antonio, Texas, 23 April 2020.
Foto cek bantuan tunai langsung untuk meringankan dampak pandemi virus corona yang diberikan kepada warga AS membutuhkan terlihat di San Antonio, Texas, 23 April 2020.

Paket bantuan ekonomi terkait virus corona di Amerika Serikat tidak akan keluar sebelum pemilihan presiden dan Kongres pada Selasa (27/10) depan.

Kendati telah bernegosiasi berbulan-bulan, Gedung Putih dan para anggota Kongres dari Partai Republik dan Parta Demokrat yang terpecah tidak dapat mencapai kesepakatan untuk memberikan tambahan dana bantuan bagi keluarga, bisnis, dan pekerja Amerika yang menganggur. Bahkan ketika jumlah infeksi baru melonjak 60.000 hingga 70.000 sehari.

Kongres, dalam kesepakatan bipartisan, menyetujui bantuan virus corona senilai $3 triliun untuk keluarga, bisnis, dan pekerja yang menganggur pada bulan-bulan pertama setelah virus itu melanda Amerika Serikat dari China dan Eropa pada Maret dan April. Namun, dana itu sebagian besar telah dibelanjakan, sementara kasus virus corona terus bertambah dan jumlah kematian di negara yang kini hampir 227.000 terus meningkat.

Lebih dari 8 juta pekerja Amerika tetap menganggur, dan tunjangan pengangguran pemerintah federal sebesar $600 per minggu ditambah kompensasi pengangguran negara bagian dalam jumlah yang lebih kecil berakhir pada akhir Juli. Jutaan pekerjaan hilang karena pandemi, dan pengusaha besar masih mengumumkan ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena ketidakpastian pemulihan ekonomi.

Pemilu yang akan datang membuat nasib bantuan virus corona ini menjadi tidak menentu.

Masing-masing pihak saling menyalahkan di Washington atas kemandekan itu setelah pembicaraan dan sejumlah pernyataan dari Presiden Donald Trump, perunding yang ditunjuknya Menteri Keuangan Steven Mnuchin, dan Ketua DPR Nancy Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikuasai Demokrat.

Namun, apa yang terjadi setelah pemilu pada Selasa (3/11) depan juga tidak pasti. Trump bisa memenangkan pemilihan ulang atau kalah dari penantangnya Joe Biden dari partai Demokrat. Partai Demokrat mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam pemilihan Senat. Bahkan jika Demokrat menang, mayoritas Senat yang kini dikuasai Republik akan bekerja hingga Januari. Partai Demokrat secara luas diperkirakan akan mempertahankan atau bahkan mungkin meningkatkan mayoritasnya di DPR. [lt/ft]

XS
SM
MD
LG