Tautan-tautan Akses

Kerry: AS akan Terima 85 Ribu Pengungsi pada Tahun 2016


Menlu AS John Kerry (tengah) bertemu dengan beberapa pengungsi Suriah yang ditampung di Villa Borsig, Berlin, Jerman hari Minggu (20/9).
Menlu AS John Kerry (tengah) bertemu dengan beberapa pengungsi Suriah yang ditampung di Villa Borsig, Berlin, Jerman hari Minggu (20/9).

Menlu AS John Kerry mengatakan Amerika Serikat akan menerima sedikitnya 85 ribu pengungsi dalam tahun fiskal 2016 yang dimulai 1 Oktober mendatang, paling sedikit 10 ribu di antaranya adalah pengungsi Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry juga memperingatkan kehadiran militer Rusia di Suriah berisiko mengundang lebih banyak lagi ekstremis dan menghambat kemungkinan penyelesaian konflik yang telah berlangsung selama hampir lima tahun ini.

Berbicara hari Minggu (20/9) di Berlin, John Kerry mengatakan Amerika akan meningkatkan secara signifikan jumlah pengungsi yang ditampung dalam setahun mendatang dan tahun berikutnya lagi. Ia mengatakan jumlah pengungsi akan bertambah dari sekitar 70 ribu orang pada akhir tahun fiskal 2015 yang berakhir pada 30 September, menjadi sedikitnya 85 ribu orang pada tahun fiskal 2016, termasuk minimum 10 ribu orang dari Suriah. Jumlah itu akan meningkat menjadi 100 ribu orang pada tahun fiskal 2017, dan kemungkinan akan lebih banyak lagi.

"Salah satu alasan mengapa ini sulit adalah karena setelah serangan 11 September, kami memiliki undang-undang dan peraturan baru berkenaan dengan pemeriksaan latar belakang keamanan dan penyaringan lainnya. Jadi perlu waktu lebih lama daripada yang dinginkan dan kami tidak dapat mempersingkatnya mengingat peraturan keamanan itu. Tetapi, langkah yang saya umumkan hari ini, saya yakini sesuai dengan tradisi terbaik Amerika sebagai negara yang memberikan kesempatan kedua dan menjadi “mercusuar harapan.” Ini akan disertai kontribusi finansial tambahan untuk upaya kemanusiaan, bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari rakyat Amerika. Ini semua akan menjadi lebih spesifik dalam beberapa hari lagi," ujar Kerry.

Pekan lalu, lebih dari 20 mantan pejabat senior Amerika, termasuk mereka yang pernah menjabat dalam pemerintahan Obama, mendesak Gedung Putih agar menerima 100 ribu pengungsi Suriah dalam tahun fiskal 2016.

Mereka memuji upaya-upaya Amerika pada masa lalu yang mengizinkan puluhan ribu warga Kuba dan Vietnam untuk bermukim di Amerika.

Kerry mengatakan pemerintah tidak memiliki alokasi dana dari Kongres untuk merekrut orang-orang yang diperlukan guna mempercepat proses itu.

"Sekarang, ini jelas akan menjadi pembahasan di Kongres dalam beberapa hari mendatang. Kami melakukan apa yang dapat kami kerjakan segera, apa yang kami rasa dapat dilakukan dengan bekerja sesuai sistem yang kami miliki dan sesuai dengan keterbatasan dalam hal anggaran. Tetapi, begitu kami mendapat kesempatan untuk mencoba meningkatkannya, kami akan senang karena Amerika selalu menyambut kedatangan lebih banyak orang dalam situasi seperti ini. Dan kami ingin melakukannya. Tetapi sekarang, tempat, waktu dan tantangannya berbeda dengan apa yang kami hadapi sewaktu menerima orang-orang perahu dari Vietnam," tambah Kerry.

Dalam pernyataannya di Berlin, Kerry mengatakan ia dan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier bertekad akan mengatasi akar penyebab krisis pengungsi Suriah, seraya menyatakan tidak ada solusi militer bagi konflik di sana. Kerry mengatakan mereka sepakat dukungan militer terus menerus bagi rezim Suriah oleh Rusia atau negara lainnya berisiko mengundang lebih banyak lagi ekstremis dan memperkuat Presiden Bashar al-Assad, yang akan menghambat kemungkinan resolusi bagi konflik selama yang telah berlangsung selama hampir lima tahun ini.

Hari Sabtu di London Kerry mengatakan Assad harus mundur, tetapi penetapan waktu pengunduran dirinya itu harus diputuskan melalui perundingan.

Para pejabat Amerika menyatakan Rusia telah menempatkan 500 anggota infantri angkatan lautnya di Suriah berikut pesawat serbu dan helikopter. Moskow menegaskan aktivitasnya di Suriah bersifat defensif dan Rusia menjunjung komitmennya terhadap pemerintah Damaskus. [UH/LT]

XS
SM
MD
LG