Ada air mata bercampur kesedihan dan kemarahan, Kamis (16/4), ketika para kerabat berpakaian hitam berduka atas 300 orang, sebagian besar pelajar sekolah menengah, yang tewas setahun lalu ketika kapal feri Sewol tenggelam di perairan dingin di pesisir barat daya Korea Selatan.