Tautan-tautan Akses

Kelompok Sipil Korsel Tuntut Jepang Minta Maaf Soal Perbudakan Seksual


Kaum perempuan duduk di sekitar patung "perempuan penghibur," memperingati kematian delapan mantan budak seks tahun ini, di Seoul, Korea Selatan. (Foto: AFP)
Kaum perempuan duduk di sekitar patung "perempuan penghibur," memperingati kematian delapan mantan budak seks tahun ini, di Seoul, Korea Selatan. (Foto: AFP)

Sebuah kelompok masyarakat Korea Selatan mengadakan unjuk rasa di dekat Kedutaan Besar Jepang di Seoul pada Rabu (8/3), menuntut pemerintah Jepang agar meminta maaf atas perbudakan seksual dan kerja paksa masa perang selama era kolonial.

Kelompok itu, Korean Council for Justice and Remembrance, mengadakan unjuk rasa reguler setiap Rabu serta mengkritik pemerintah Korea Selatan dan Jepang karena mengabaikan tuntutan para korban untuk permintaan maaf dan kompensasi.

Lee Na-young, ketua kelompok itu mengatakan, "Mereka, yang merusak harga diri bangsa, kebebasan, demokrasi dan nilai perdamaian, menekankan tentang pentingnya masa depan bangsa, sambil menginjak-injak hak dan kehormatan para korban. Saya terperangah atas kenyataan yang kejam ini.”

Hari Senin lalu, pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana kontroversial untuk mengakhiri perselisihan mengenai kerja paksa dengan Jepang.

Pemerintah menyatakan akan menggalang dana sipil lokal untuk memberi kompensasi bagi para korban.

Menyusul pengumuman tersebut, para korban mengecam keputusan itu, dengan mengatakan mereka tidak akan menerima kompensasi semacam itu. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG