Tautan-tautan Akses

Kelompok HAM Inginkan Pemantau Asing Berbicara dengan Tahanan di Saudi 


Lynn Maalouf, direktur riset Amnesty untuk wilayah Timur Tengah, dalam wawancara dengan AP di Beirut, Lebanon, 6 Februari 2017. (Foto: dok)
Lynn Maalouf, direktur riset Amnesty untuk wilayah Timur Tengah, dalam wawancara dengan AP di Beirut, Lebanon, 6 Februari 2017. (Foto: dok)

Dua organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International, mendesak Arab Saudi agar mengizinkan para pemantau internasional ke kerajaan itu untuk menyelidiki tuduhan dari para aktivis HAM yang ditahan, yang menyatakan mereka telah disiksa.

“Pihak berwenang Arab Saudi telah berulang kali membuktikan diri tidak bersedia melindungi para tahanan secara efektif dari penyiksaan atau melakukan penyelidikan yang tidak memihak mengenai klaim penyiksaan di dalam tahanan,” ujar Lynn Maalouf, direktur riset Amnesty untuk wilayah Timur Tengah. “Itu sebabnya mengapa kami meminta Arab Saudi agar memberi badan-badan pemantau independen akses langsung dan tak terbatas kepada para aktivis yang ditahan.”

“Investigasi internal Arab Saudi memiliki peluang yang kecil untuk mendapatkan kebenaran mengenai perlakuan terhadap para tahanan,” kata Michael Page, deputi direktur HRW wilayah Timur Tengah.

Kedua organisasi itu menyatakan keprihatinan, terutama yang terkait dengan 10 aktivis HAM. Amnesty menyatakan para aktivis HAM yang ditahan itu telah “disiksa, dianiaya secara seksual, dan menjadi sasaran berbagai bentuk perlakuan buruk lainnya selama tiga bulan pertama mereka ditahan, pada waktu mereka ditahan di sebuah fasilitas tahanan informal di tempat yang tidak diketahui.”

Catatan HAM Arab Saudi menjadi sorotan internasional menyusul tewasnya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi pada Oktober lalu di konsulat Saudi di Istanbul. [uh]

XS
SM
MD
LG