Tautan-tautan Akses

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, New York Tutup Sekolah


Para pelajar keluar dari sebuah sekolah di Brooklyn menyusul pengumuman penutupan sekolah-sekolah dari pemerintah Kota New York karena kasus Covid-19 terus meningkat, New York, Rabu, 18 November 2020. (Foto: Reuters)untuk
Para pelajar keluar dari sebuah sekolah di Brooklyn menyusul pengumuman penutupan sekolah-sekolah dari pemerintah Kota New York karena kasus Covid-19 terus meningkat, New York, Rabu, 18 November 2020. (Foto: Reuters)untuk

Kota New York, Rabu (18/11) memerintahkan seluruh sekolah untuk tutup, ketika kota itu mencatat peningkatan rata-rata kasus positif Covid-19 lebih dari tiga persen selama tujuh hari berturut-turut.

“Mulai Kamis (19/11) seluruh gedung sekolah akan tutup, di tengah meningkatnya kewaspadaan kita. Kita harus dapat melawan gelombang kedua Covid-19,” ujar Wali Kota New York Bill de Blasio di Twitter.

Ia juga mencuit ulang pernyataan dari dinas pendidikan di kota itu.

Sekolah dengan prosedur tatap muka dimulai kembali di New York antara akhir September hingga awal Oktober, ketika tingkat penderita positif Covid-19 di bawah dua persen.

Secara terpisah Clark County di negara bagian Nevada, yang mencakup Kota Las Vegas, Rabu (18/11), meluncurkan aplikasi yang disebut “FixIt” di mana warga dapat melaporkan berbagai isu, termasuk pelanggaran pembatasan sosial terkait virus corona.

Sebelumnya pada Selasa (17/11), Kota New Orleans mengumumkan akan membatalkan parade Mardi Gras yang sedianya dilangsungkan Februari mendatang karena pandemi masih terus merebak di sebagian besar kota di Amerika. Juru bicara Kota New Orleans, Beau Tidwell, mengatakan parade yang dijadwalkan berlangsung pada 16 Februari 2021 tidak dapat terlaksana dengan pembatasan pertemuan di luar ruangan yang kini masih terus diberlakukan.

“Hal ini seharusnya tidak mengejutkan siapapun karena pedoman ini sudah diberlakukan selama beberapa waktu terakhir ini,” ujar Tidwell.

Di California, Los Angeles, restoran dan bar diperintahkan untuk membatasi operasi di luar ruangan dan jumlah pelanggan hingga hanya 50 persen kapasitas, dan untuk menutup operasi mereka pada pukul 22.00. Di dalam ruangan, toko-toko biasa dapat beroperasi hanya dengan 25 persen dari kapasitasnya, sedangkan usaha seperti salon hanya dapat menerima pelanggan lewat janji temu.

Aturan-aturan baru di Los Angeles ini akan mulai berlaku pada Jumat (20/11). Para pemimpin di negara bagian itu juga sedang bersiap memberlakukan lockdown atau penutupan sebagian wilayah dan penghentian operasi. Dengan lockdown, diharapkan orang akan tinggal di rumah saja dan hanya keluar jika ada keperluan mendesak. Ini dikarenakan jumlah kasus baru dan orang yang dirawat di rumah sakit terus meningkat. Kasus baru harian telah berlipat ganda dalam dua minggu terakhir ini. [em/pp]

XS
SM
MD
LG