Tautan-tautan Akses

Karyawan Google Seluruh Dunia Protes Penanganan Pelecehan Seksual


Seorang karyawan naik sepeda perusahaan di luar kantor pusat Google di Mountain View, California, 20 Oktober 2015. (Foto: dok). Ratusan karyawan Google mogok kerja sejenak, Kamis pagi, 1 November 2018, memprotes penanganan kasus pelecehan seksual di perusahaan tersebut. (AP Photo / Marcio Jose Sanchez, File)
Seorang karyawan naik sepeda perusahaan di luar kantor pusat Google di Mountain View, California, 20 Oktober 2015. (Foto: dok). Ratusan karyawan Google mogok kerja sejenak, Kamis pagi, 1 November 2018, memprotes penanganan kasus pelecehan seksual di perusahaan tersebut. (AP Photo / Marcio Jose Sanchez, File)

Ratusan karyawan Google di Asia mogok singkat hari Kamis sebagai bagian dari protes di seluruh dunia atas penanganan perusahaan terhadap kasus-kasus pelecehan seksual dan budaya tempat kerjanya.

Ratusan karyawan dan kontraktor Google lainnya, kebanyakan mereka adalah perempuan, juga diperkirakan akan mogok sejenak hari Kamis (1/11) di lebih dari 20 kantor perusahaan itu di seluruh dunia.

Pemogokan adalah indikasi terbaru dari ketidakpuasan karyawan yang meningkat pekan lalu setelah New York Times melaporkan raksasa internet itu membayar jutaan dolar uang pesangon kepada seorang eksekutif laki-laki yang dituduh melakukan pelecehan tanpa pengungkapan tindakan salah yang bersangkutan.

Laporan surat kabar itu mengatakan, misalnya, bahwa Google membayar $ 90 juta pada tahun 2014 kepada wakil presiden senior Andy Rubin setelah dia dituduh melakukan pelecehan seksual. Rubin membantah tuduhan dalam artikel yang tidak disanggah oleh Google itu.

Laporan ini memberikan semangat pada gerakan karyawan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan untuk memperbaiki perlakuan terhadap perempuan dan kaum minoritas serta meningkatkan keragaman. Gerakan sebelumnya tahun ini termasuk pengajuan petisi, serangkaian pertemuan dengan para eksekutif senior dan pelatihan dari sebuah organisasi advokasi hak-hak pekerja, Coworker.org.

Para penggagas protes itu Rabu malam menuntut perusahaan induk Google, Alphabet Inc., agar menambahkan seorang wakil pekerja ke dewan direksi dan secara internal mengungkapkan informasi tentang besaran gaji karyawan. Karyawan juga meminta perusahaan agar merevisi praktik sumber daya manusianya untuk membuat proses pengajuan klaim pelecehan lebih adil.

CEO Google Sundar Pichai mengatakan “karyawan telah menyampaikan ide-ide konstruktif” yang akan diubah oleh perusahaan “menjadi tindakan.”

Ketidakpuasan di antara 94.000 karyawan Alphabet dan puluhan ribu kontraktor itu tidak berdampak buruk terhadap harga saham perusahaan. Tetapi karyawan mengatakan mereka memperkirakan Alphabet akan menghadapi masalah perekrutan dan retensi karyawan jika masalah-masalah itu tidak ditangani secara memadai. [lt]

XS
SM
MD
LG