Tautan-tautan Akses

Jumlah Mahasiswa Internasional dari Tiongkok di AS Lampaui Jumlah asal India


Semakin banyak jumlah pelajar internasional yang berasal dari Tiongkok menuntut ilmu di AS.
Semakin banyak jumlah pelajar internasional yang berasal dari Tiongkok menuntut ilmu di AS.

Sebuah penelitian menghitung sekitar 128.000 pelajar asal Tiongkok menempuh pendidikan tinggi di Amerika.

Laporan terbaru dari Institute of International Education (IIE) menyebut bahwa Tiongkok telah mengalahkan India sebagai sumber mahasiswa internasional terbesar, yang belajar di AS.

Penelitian terakhir yang dilakukan oleh IIE terhadap pelajar yang bersekolah di AS tahun 2009-2010, menemukan nyaris 128.000 pelajar dari Tiongkok menempuh pendidikan tingkat tinggi di Amerika.

Wakil Kepala IIE untuk Penelitian dan Evaluasi, Rajika Bhandari, mengatakan, "Tiongkok memperlihatkan peningkatan yang besar sebanyak 30 persen, kebanyakan dari mereka adalah para mahasiswa sarjana yang sekarang jumlahnya 20 persen dari seluruh pelajar internasional di AS."

Bhandari mengatakan jumlah pelajar dari Arab Saudi juga memperlihatkan peningkatan yang tinggi, bertambah 25 persen dari tahun sebelumnya, dikarenakan banyaknya beasiswa yang disediakan oleh pemerintah di Arab Saudi.

Pelajar dari India tetap terhitung sebagai jumlah terbesar di AS. Pada 2009-2010 lebih dari 690.000 mahasiswa internasional bersekolah di AS.

Bhandari mengatakan setengah dari jumlah pelajar internasional di AS adalah pelajar dari Tiongkok, India, Korea Selatan, Taiwan dan Kanada.

Seorang mahasiswa asal Tiongkok di sebuah perguruan tinggi di Amerika.
Seorang mahasiswa asal Tiongkok di sebuah perguruan tinggi di Amerika.

Departemen Perdagangan di AS mengatakan mahasiswa asing menyumbang sekitar 20 miliar dolar per tahunnya kepada ekonomi AS, melalui pengeluaran mereka untuk membayar uang kuliah dan memenuhi biaya hidup.

Berdasarkan penelitian, kebanyakan pelajar dari Tiongkok datang ke AS untuk belajar bisnis manajemen atau teknik, sedangkan pelajar yang datang dari India lebih berfokus belajar mengenai Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika, yang dikenal dengan istilah STEM.

Peggy Blumenthal, Wakil Ketua IIE mengatakan bila jumlah mahasiswa yang melanjutkan pendidikan ke luar negeri semakin bertambah, tantangan di masa depan adalah untuk memastikan institusi-institusi pendidikan di Amerika mampu menampung merek.

"Hasil penelitian yang sudah dilakukan pada sekolah menengah di India menemukan bahwa sebagian besar dari murid, berencana untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya di luar negeri dan menjadikan bagian dari karir mereka. Ini jumlah yang sangat banyak," ujar Blumenthal.

Sementara itu di Tiongkok, selama tahun akademis 2008-2009, hampir 230.000 pelajar meninggalkan negaranya untuk bersekolah di tempat lain. Di tahun yang sama, Tiongkok juga menjadi salah satu sasaran bagi para mahasiswa internasional, dengan hampir 240.000 melanjutkan pendidikan di Tiongkok.

Blumenthal memperhatikan kenaikan yang tajam pada jumlah mahasiswa dari Tiongkok yang melanjutkan sekolahnya di AS, terutama di antara para mahasiswa baru. Ini adalah salah satu dampak melambungnya ekonomi di Tiongkok.

"Kita tahu bahwa semua keluarga di Tiongkok hanya mempunyai satu anak dan satu anak itu menjadi sumber tumpuan untuk segalanya," kata Blumenthal. "Dan apa yang sudah kita dengar dari kampus-kampus, kalau pendidikan sarjana di Amerika sangat menarik bagi para orang di Tiongkok, yang berpikiran apa yang akan Tiongkok butuhkan di masa depan. adalah bagaimana anak-anak mereka bisa memperoleh pekerjaan yang baik."

Blumenthal menambahkan, fokus pada studi multidisiplin, partisipasi murid dalam pelajaran, bekerjasama dalam penelitian dengan para profesor, dan meningkatkan inovasi dan kreativitas pada mahasiswa, adalah yang membuat pendidikan tinggi di AS diminati oleh para pelajar dari seluruh dunia.

XS
SM
MD
LG