Dalam pidato mereka di Parlemen Eropa hari Rabu (7/10) di Strasbourg, Perancis, kedua pemimpin Eropa tersebut mengatakan bahwa diperlukan kerjasama yang lebih besar untuk memukimkan ribuan migran dan pengungsi yang datang ke kawasan Eropa yang beranggota 28 negara itu.
Kanselir Jerman Angela Merkel menekankan penting ada kebijakan bersama dalam menangani masalah pengungsi, melindungi perbatasan Uni Eropa dan migran yang tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh suaka. Uni Eropa tidak harus takluk dan memilih jalan demi kepentingan nasional, kata Angela Merkel.
Sementara itu, Uni Eropa telah memulai operasi baru di bagian selatan Laut Tengah untuk mencegat kapal-kapal penyelundup manusia yang berupaya memasuki wilayah itu secara ilegal.
“Operasi Sophia” yang dimulai dengan mewenangkan Angkatan Laut untuk menaiki, menggeledah dan menyita kapal yang dicurigai menyelundupkan manusia.
Pada masa lalu, Uni Eropa berfokus pada operasi pencarian dan penyelamatan di laut. Dengan besarnya arus migran dari Suriah, Irak dan tempat-tempat lain pada tahun ini, ribuan orang meninggal di laut sewaktu berupaya mencapai pantai Eropa.
Laporan- laporan menyebutkan lebih dari 130.000 migran telah menyeberang ke Eropa dari Afrika Utara tahun ini. Tetapi 2.700 di antaranya diduga tenggelam sewaktu melakukan perjalanan berbahaya itu. [sp]
