Tautan-tautan Akses

Jepang Ucapkan Selamat Tinggal pada Jasa Layanan Pager Terakhir


Karyawan Nippon Iridium, Nanae Saishoji, menunjukkan pager atau radio panggil buatan Iridium, 28 Desember 1998. (Foto: AFP/dok)
Karyawan Nippon Iridium, Nanae Saishoji, menunjukkan pager atau radio panggil buatan Iridium, 28 Desember 1998. (Foto: AFP/dok)

Akhir era bisnis pager atau radio panggil di Jepang sudah dekat. Setelah lima dasawarsa, perusahaan penyedia layanan pager yang terakhir di Jepang mengumumkan, Senin (3/12), akan menghapus layanan tersebut tahun depan.

Tokyo Telemessage, satu-satunya penyedia layanan pager yang masih tersisa, mengatakan akan menghentikan layanan pager untuk Tokyo dan tiga wilayah di sekitarnya pada September 2019. Perusahaan tersebut mengatakan perkembangan tersebut “sangat disesalkan.”

“Radio Panggil pernah sangat populer..tapi sekarang jumlah pengguna turun menjadi hanya 1.500 pelanggan,” kata perusahaan dalam pernyataannya seperti dikutip dari kantor berita AFP. Tokyo Telemessage juga mengatakan sudah berhenti memproduksi gawai pager sejak 20 tahun yang lalu.

Pager, yang dikenal di Jepang dengan sebutan “poke-beru” (bel saku), sangat populer pada dekade 90an, terutama di kalangan siswi-siswi sekolah menengah. Mereka sangat menyukai fungsi pengiriman pesan teks yang sederhana.

Saat istirahat kelas, tampak antrean panjang para siswi sekolah menengah di luar telepon umum untuk memasukan angka-angka yang akan diubah menjadi pesan pendek untuk dikirimkan kepada teman sekelas atau kekasih mereka.

Pada puncaknya sekitar 1996, pengguna pager mencapai lebih dari 10 juta, AFP melaporkan, mengutip data pemerintah.

Tapi kehadiran ponsel dengan cepat mengubah radio panggil menjadi teknologi kuno. [ft/dw]

XS
SM
MD
LG