Tautan-tautan Akses

Jepang-AS: Hubungan 3 Arah dengan Korea Selatan, Kunci Keamanan


PM Jepang Shizo Abe (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley di Tokyo, Jepang, 12 November 2019.
PM Jepang Shizo Abe (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley di Tokyo, Jepang, 12 November 2019.

Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika, Jenderal Mark Milley setuju dengan para pejabat Jepang hari Selasa (12/11) bahwa kerja sama tiga pihak dengan Korea Selatan adalah kunci keamanan regional dan bahwa pakta tentang berbagi intelijen antara Tokyo dan Seoul tidak boleh dibatalkan

Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan ia memberi tahu Milley bahwa perselisihan di antara ketiga negara hanya akan mengganggu kestabilan kawasan dan menguntungkan Korea Utara, Tiongkok dan Rusia.

"Kami sama-sama berpendapat bahwa kerja sama Jepang-Amerika-Korea Selatan kini lebih penting daripada sebelumnya, sementara kami membahas situasi terkini terkait Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik terbaru oleh Korea Utara," kata Motegi.

Ia dan Milley juga sepakat tentang pentingnya Jepang dan Korea Selatan berbagi intelijen. Motegi menambahkan, Milley berjanji menyampaikan pesan itu kepada Korea Selatan dalam kunjungannya ke negara itu.

Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk membatalkan General Security of Military Information Agreement, atau Kesepakatan Keamanan Umum Informasi Militer, disingkat GSOMIA, di tengah perselisihan dengan Jepang mengenai perdagangan dan sejarah perang.

Kesepakatan itu, yang berakhir akhir bulan ini, melambangkan kerja sama keamanan negara-negara tetangga di Asia dengan Amerika dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan pengaruh China yang terus meningkat.

Pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump mendesak Jepang dan Korea Selatan agar mempertahankan kesepakatan itu.

Milley juga bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe dan Menteri Pertahanan Taro Kono, menurut Kementerian Luar Negeri dan laporan berita.

Kono mengatakan baru-baru ini bahwa membatalkan GSOMIA akan mengirim “sinyal yang salah ke negara-negara terdekat, terutama pada saat kerja sama antara Jepang, Amerika dan Korea Selatan diperlukan.'' Ia menambahkan, “Keputusan kini ada di tangan Korea Selatan'' dan mendesak negara itu agar “membuat keputusan yang bijak.''

Jepang juga tampaknya melakukan usaha terakhirnya untuk memperbaiki hubungannya dengan Korea Selatan guna mempertahankan kesepakatan pembagian intelijen tersebut.

Kono menyatakan ia bersedia menemui mitranya dari Korea Selatan, Jeong Kyeong-doo, di sela-sela pertemuan regional di Thailand akhir pekan ini.

Secara terpisah, media Jepang hari Selasa melaporkan, Motegi mungkin juga akan bertemu rekannya dari Korea Selatan, Kang Kyung-wha, pada pertemuan menteri-menteri luar negeri dari negara-negara anggota G-20 pekan depan di Jepang tengah.

Hubungan Jepang dan Korea Selatan dalam beberapa bulan ini merupakan yang terendah dalam puluhan tahun.

Jepang mengecam keputusan pengadilan Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang agar memberi kompensasi kepada orang-orang tua Korea Selatan yang dipaksa bekerja selama Perang Dunia II. Menurut Jepang, semua masalah kompensasi telah dituntaskan berdasar perjanjian tahun 1965 yang menormalisasi hubungan kedua negara.

Korea Selatan menuduh Jepang tidak memedulikan penderitaan rakyatnya semasa pemerintahan kolonial Jepang yang brutal di Semenanjung Korea tahun 1910-1945, dan mengecam Jepang karena memperketat kendali perdagangan atas ekspor teknologi utama ke Korea Selatan dan menurunkan status perdagangannya sebagai pembalasan atas keputusan kompensasi masa perang.

Motegi hari Selasa mengatakan, keputusan Korea Selatan untuk membatalkan GSOMIA sebagai balasan atas kendali perdagangan Jepang adalah “penilaian yang salah total terhadap lingkungan keamanan regional saat ini dan sangat disesalkan.'' Ia mengatakan kendali ekspor dan masalah keamanan tidak boleh dikaitkan. (ka/jm)

Recommended

XS
SM
MD
LG