Tautan-tautan Akses

Jam Malam bagi Tentara AS di Korea Selatan Diperpanjang


Tentara Amerika di Korea Selatan (Foto: dok).
Tentara Amerika di Korea Selatan (Foto: dok).

Perpanjangan jam malam bagi tentara Amerika di Korea Selatan dipicu oleh serangkaian tindak kejahatan yang meningkat di wilayah itu.

Militer Amerika telah memperpanjang jam malam bagi personilnya di Korea Selatan hingga tanggal 6 Januari. Hal ini terjadi setelah seorang prajurit muda Amerika dijatuhi hukuman penjara sepuluh tahun oleh pengadilan Korea Selatan karena memperkosa seorang siswi SMA di sebelah utara kota Seoul.

Jam malam selama tiga puluh hari mulai diberlakukan tanggal 7 Oktober menyusul serangan seksual dan insiden lain yang melibatkan tentara, anggota keluarga militer atau pekerja sipil yang bekerja untuk militer Amerika di Korea Selatan. Jam malam tersebut diperintahkan oleh Komandan pasukan Amerika di Korea Selatan, Jendral Angkatan Darat James Thurman. Pendahulunya, Jendral Walter Sharp yang pensiun awal tahun ini, mencabut jam malam bulan Juli 2010 lalu, yang telah diberlakukan selama sembilan tahun.

Namun, Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan telah mengeluarkan statistic yang menunjukkan terjadinya peningkatan perkosaan, perampokan, pencurian dan tindak kekerasan lainnya yang dilakukan pasukan dan personel militer Amerika lainnya, dalam beberapa tahun terakhir.

Tetapi kejahatan yang melibatkan komunitas militer Amerika terkadang menjadi berita utama di Korea Selatan dimana ada kegelisahan mendalam mengenai terus hadirnya pasukan asing disana.

Sersan mayor angkatan darat Amerika, Raymond Chandler mengakui tindak kriminal oleh personil militer Amerika di luar negeri cenderung mendapat pengawasan ketat penduduk setempat. “Setiap tindak pelanggaran hukum adalah buruk. Tak masalah dimana itu terjadi. Apabila tentara tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, itu salah. Itu bahkan semakin berat atau semakin buruk ketika kita menjadi tamu di negara lain”, kata Raymond Chandler.

Chandler, anggota tamtama senior Angkatan Darat mengadakan pertemuan dengan pasukan Amerika dan Korea Selatan di Seoul minggu lalu. Kunjungannya terjadi ditengah berbagai reaksi terhadap hukuman penjara 10 tahun yang dijatuhkan hakim Korea Selatan minggu lalu. Hukuman ini adalah yang paling berat yang dijatuhkan bagi anggota militer Amerika di Korea Selatan dalam 20 tahun ini.

Pemerintah Amerika telah minta maaf kepada Korea Selatan atas perkosaan itu. Tentara Amerika lainnya juga menghadapi tuduhan penyerangan seksual dan pencurian dalam insiden pertengahan September lalu di Seoul yang diduga terjadi setelah bermabuk-mabukan di area universitas yang terlarang pada malam hari bagi pasukan Amerika.

Militer Amerika ditempatkan dalam jumlah besar di Korea Selatan sejak gencatan senjata menghentikan perang saudara di semenanjung itu tahun 1953.

XS
SM
MD
LG