Tautan-tautan Akses

Italia Umumkan Rencana Energi dan Migrasi kepada Para Pemimpin Afrika


Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni (tengah) berpidato di hadapan para tamu konferensi internasional Italia-Afrika 'Jembatan untuk pertumbuhan bersama' di Senat Italia di Roma, 29 Januari 2024. (Andreas SOLARO / AFP)
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni (tengah) berpidato di hadapan para tamu konferensi internasional Italia-Afrika 'Jembatan untuk pertumbuhan bersama' di Senat Italia di Roma, 29 Januari 2024. (Andreas SOLARO / AFP)

Para pemimpin Afrika berkumpul dalam pertemuan puncak di Roma pada hari Senin (29/1) di mana Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengungkapkan rencananya yang sangat dibanggakannya untuk benua tersebut. Rencana tersebut bertujuan untuk mengubah Italia menjadi pusat energi dan menghentikan migrasi.

Meloni, pemimpin sayap kanan yang mulai menjabat pada tahun 2022 dengan dukungan kelompok antimigran telah berjanji untuk mengubah hubungan dengan negara-negara Afrika dengan mengambil pendekatan “nonpredatif.” Pendekatan itu terinspirasi oleh Enrico Mattei, pendiri perusahaan energi raksasa milik negara Italia, Eni.

Rencana Mattei yang diusung Meloni itu berharap dapat menempatkan Italia sebagai jembatan utama antara Afrika dan Eropa, menyalurkan energi ke utara sambil menukar investasi di selatan dengan kesepakatan yang bertujuan untuk mencegah migrasi.

“Tujuannya adalah untuk menyampaikan kepada negara-negara Afrika visi kami mengenai pembangunan Afrika. Ini berarti pendekatan baru, nonpredator, nonpaternalistik... pendekatan antarsahabat untuk tumbuh bersama,” kata Meloni dalam wawancara dengan radio National Rai.

Perwakilan dari lebih dari 25 negara mulai berdatangan pada hari Senin untuk menghadiri pertemuan puncak yang diadakan di senat Italia, yang dijuluki “Jembatan untuk pertumbuhan bersama.” Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan perwakilan badan-badan PBB dan Bank Dunia juga menghadiri pertemuan itu.

Mereka yang akan hadir termasuk Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Presiden Tunisia Kais Saied, Presiden Senegal Macky Sall, serta presiden Republik Kongo, Eritrea, Ghana, Kenya, Mauritania, Mozambik dan Zimbabwe.

Negara-negara lain, seperti Aljazair, Chad, Mesir dan Republik Demokratik Kongo (DRC) akan diwakili oleh para menteri.

Roma menjabat sebagai presiden kelompok negara-negara G7 tahun ini dan berjanji menjadikan pembangunan di Afrika sebagai tema sentral, sebagian untuk meningkatkan pengaruh di benua di mana negara-negara besar seperti China, Rusia, India, Jepang dan Turki telah memperluas pengaruh politik masing-masing. [lt/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG